Saturday, December 20, 2014

Never In Vain


Banyak kekecewaan dalam hidup ini. Tetapi apa boleh dikata, inilah hidup. Ada yang dikecewakan ada yang mengecewakan. Keduanya terkadang saling melengkapi.

Pada satu titik dalam hidup ini, pasti ada titik jatuh yang terkadang sulit diperkirakan. Ada titik bangkit yang terkadang sulit dijangkau. Semuanya serba ter-kadang, mungkin karena hidup seperti sebuah ketidakpastian yang beruntun menjadi suatu kepastian. Ada kala ketika titik-titik itu mulai jenuh, maka ia akan  bergerak perlahan kemudian menghilang, meninggalkan asa yang kian memudar.

***

Akhir akhir ini saya belajar tentang beberapa hal, salah satunya adalah tentang bagaimana memerhatikan hidup.

Pasti terdengar aneh bukan?
Memerhatikan hidup? Ya! Saya merasa bahwa memerhatikan hidup adalah salah satu bagian terpenting dalam hidup yang bahkan kerap diabaikan begitu saja.  Memerhatikan hal-hal kecil yang benar-benar terabaikan, memerhatikan hal-hal yang dianggap angin kosong, dan memerhatikan sesuatu yang terkesan tidak penting sama sekali.

Saya tidak aneh, saya memang seperti ini adanya. Mungkin menilai saya terlalu cepat adalah hal yang tidak tepat, tetapi menilai saya terlalu terlambatpun juga tidak tepat. Tetapi kapanpun ‘penilaian’ itu datang saya tidak ingin mempermasalahkannya, pun tidak suka terlibat dalam hal yang seperti itu. Karena pada akhirnya saya mulai sadar, dibalik penilaian orang tentang seperti apa diri kita, kita lebih tau ke mana arah jalan yang harus kita tempuh untuk menerima ataupun mempungkiri penilaian tersebut.

Well, disinilah pada akhirnya orang-orang akan sadar bahwa melihat dan memerhatikan hal-hal kecil yang sering terlupakan adalah salah satu kepingan bagian indah dari hidup. Percaya?
Buktikan sendiri,  bahwa ketika suatu hari nanti kamu berhasil membuat sesuatu yang terkesan biasa saja hingga menjadi sesuatu yang luar biasa itu akan mengubah cara pandangmu tentang hidup. Mengubah pola pikirmu tentang seberapa pentingnya hal-hal kecil tersebut.

“Karena memerhatikan orang lain membuat saya hidup”

Ada beberapa hal yang harus menjadi prioritas dalam hidupmu, namun juga ada beberapa hal yang harus kau abaikan tanpa melupakan bagian yang kerap terlupakan tersebut.



“Karena dibalik tawa orang yang pernah membuatmu tertawa sesungguhnya dialah yang paling butuh untuk tertawa”

Percaya atau tidak, saya sudah melaluinya. Memerhatikan orang-orang disekeliling membuat saya lebih hidup –merasakan suka dukanya, karena dibalik apa yang sedang dialami oleh segelintir orang diluar sana percayalah saya sudah pernah –setidaknya sedikit banyak– melaluinya. Jadi sudah jelas bukan alasan mengapa saya merasa lebih hidup dalam menjalaninya. Saya menyukainya, menyukai segala apa yang saya lakukan, karena tanpa pemaksaan dari manapun, hal seberat apapun jika dilakukan dengan tulus dan ikhlas akan terasa menyenangkan, dan tentu saja membuat saya lebih hidup.

Hidup adalah perjalanan panjang, hidup juga perjalan singkat. Jadi ingin mengisi hidup perjalanan panjang nan singkat ini dengan seperti apa?
Saya rasa, tidak ada yang salah dengan memerhatikan hal-hal kecil (yang kerap dilupakan) disekitar, percayalah tidak ada kerugian sama sekali dibalik perhatian kecil tersebut. Semuanya akan terasa lebih menyenangkan ketika kamu berhasil membuat orang disekitarmu merasa diperdulikan oleh perhatian kecil itu. Karena, bukankah kebaikan sebesar biji zarrahpun akan dihitung amalnya kelak?!

Memerhatikan orang-orang yang pernah dikecewakan adalah kebaikan yang kelak akan membawa dampak baik bagi diri kita. Ketika satu masa nanti kita membutuhkan tangan untuk menghapus air mata ini, maka tidak menutup kemungkinan bahwa tangan-tangan yang dulu pernah kita rangkul akan menarik beberapa lembar tisu dan mengusap air mata kita, bukan?

Memerhatikan orang-orang yang pernah menjadi bayangan dalam hidup orang lain bukankah sesuatu yang terlalu jarang kita jumpai? Tidak ada salahnya memisahkan dirinya menjadi bayangan yang tak pantas untuk kehidupannya. Karena kelak, tidak menutup kemungkinan untuknya membantu kita bangkit dalam sebuah keterpurukan, bukan?

Hey, tidak pernah ada yang salah dengan memerhatikan orang lain. Percayalah, kebaikan yang tulus kelak mendapat ketulusan kembali.

“Tanpa saya sadari, hal-hal kecil yang bahkan sama sekali  tidak berarti buat saya, kelak menjadi sesuatu yang begitu berarti, hingga saya sadar bahwa apa yang pernah saya lakukan tidak pernah menjadi sesuatu yang sia-sia”

No comments:

Post a Comment