Dear my
sister
Happy
birthday to you sis, love u sis.
Ya, 27 Februari
2014, genap usia mu 23 tahun kak. Tidak terasa semakin bertambah umur ya kak,
semoga diumur yang ke – 23 ini semua doa dan harapan kakak dapat terkabulkan ya. Dan
doa saya untuk kakak juga terkabulkan, amin.
Sejujurnya,
sureprice yang entah sejak kapan kakak bakalan sadar itu hanya terencana dalam
waktu sesaat lho kak. Ceritanya, ketika sedang masuk pelajaran PKN (jujur saya
sama sekali tidak pernah tertarik sama pelajaran yang satu ini) dan tibalah
masa titik jenuh saya menyimak dan mendengarkan. Nah disaat itulah sebuah ide
yang berakar pinak muncul dari balik lembaran payung kegalauan saya selama
belajar. Dan langsung saja saya menyusun rencana tersebut dengan sedikit tidak
matang dan dilanda kesibukan yang sedikit luar biasa. Waw, amazing ya.
Dan tentu
saja, akhirnya tepat pagi sebelum saya beranjak pergi meninggalkan rumah menuju
kampus yang cukup tercinta dan bertemu dengan materi materi yang cukup membuat
saya membuka mata untuk hari ini, saya pun melancarkan aksi sureprice tersebut.
Yah walaupun ceritanya sedikit tragis diawal, saya berpura-pura melupakan ulang
tahun kakak. Tetapi, entahlah itu midnight yang buruk tanpa ucapan ultah dari
sang adik atau tidak, atau bahkan menjadi pagi yang suram ketika terbangun tak
ada seorang pun yang mengucapkan ‘selamat ulang tahun’. Tetapi yang pasti, saya, sang adik yang masih
lucu nan gemesin ini (haha ntah iya) tetap melancarkan aksi sureprice yang
telah disiapkannya dari semalam (setelah melewati malam yang panjang dengan
listrik padam tanpa bisa mengerjakan hal apapun selain tidur dan memasang
headset ditelinga memutarkan lagu lagu dalam playlist).
Happy
birthday my sister.
Jujur ,
rasanya ingin sekali melihat raut wajah kakak ketika melihat sureprice yang
mungkin tidak menarik itu (ah saya terlalu merendah diri ya? Habisnya sang
kakak berkomentar, hmm apa ya saya lupa kakak bilang apa setelah saya pulang
tadi, yang jelas ya saya selalu dan pasti mengharapkan kakak bahagia dengan
sureprice yang tidak ada apa-apanya itu). Tertawakah? Bahagiakah? Sedihkah? Merasa
terlalu tidak ada apa-apanya kah? Bagaimana
kak?
Saya sedang
lelah malam ini. Sebenarnya ingin menulis banyak hal, terutama tentang ulang
tahun kakak. Tetapi, maaf kak, saya benar benar lelah. Tugas untuk besok saja
rasanya diujung tanduk harimau (harimau punya tanduk?), belum lagi rasa lelah
karena seharian terus beraktivitas dan terpaksa pulang telat (sangat terpaksa
hari ini pulang telat), sampai malam tiba dirumah. Badan saya rasanya perlu
dipijitin kak. Maukah kakak memijit badan saya? Setidaknya mengurut-ngurutnya. Saya
tau kakak baik, mau kan kak?
Hola kakak,
happy birthday ya kak. Selamat ulang tahun kak. Maaf kalau ulang tahun kali ini
tidak se-harap-an yang kakak harapkan.
Adikmu,
yang selalu menyayangimu.
Adikmu,
yang juga ingin menulis dan bercerita banyak hal di hari ulang tahunmu, namun
terlalu sibuk dan lelah. Maaf.
No comments:
Post a Comment