Saturday, September 28, 2013

Nothing Is As Sweet As You


Aku menatap bayanganmu, meski hanya melalui lensa mikroskop.
Aku mengganti perbesarannya hingga perbesaran terbesar
Tetapi sama saja
Bayanganmu lama lama semakin memudar
Walaupun aku telah lelah mengejar matahari tuk dapatkan sinarnya
Tetap saja
Bayanganmu kian lama memudar dari penglihatanku.
Seolah bayanganmu enggan tuk ku lihat kembali
Jika bayanganmu saja enggan tuk ku lihat
Bagaimana dengan wujud asli dirimu?
Benarkah kamu menghilang dari penglihatanku?

Akhir akhir ini kamu selalu kesepian. Sepertinya kamu harus menemukan kegiatan lain agar tidak merasa kesepian lagi. Ya setidaknya kamu tidak akan terbengong bengong dan menunggu. Kamu akan di sibukkan oleh hal hal lain yang tentu saja akan membuat dirimu tampak lebih hidup. Percayalah, kesibukan akan sedikit mengurangi rasa galau mu, tentu saja. Kenapa? Karena jika kamu memiliki kesibukan sendiri, tentu saja pikiranmu akan lebih fokus pada pekerjaanmu itu, tidak menghayal kesana sini. Itu akan memperburuk suasana dirimu sendiri.

***
Sejak kemarin aku terus dilanda rasa galau dan down. Bagaimana tidak? Sejak kemarin aku terus saja melewati hari yang buruk. Awalnya saja ku pikir akan bahagia, ternyata hal buruk satu persatu menimpa ku. Sejujurnya ini bukan hal buruk yang luar biasa, hanya saja ini adalah hal buruk pertama yang pernah ku dapati, jadi pantas saja rasa galau ku sedikit berlebihan dan depresiku sedikit meningkat. Ya sebenarnya terlalu berlebihan, aku tidak sampai sedepresi yang seperti benar benar depresi kok. Aku hanya, ya seperti itulah. Sulit mengungkapkannya.

Hari ini, setelah melewati malam yang cukup panjang dengan beristirahat dan bangun di pagi hari mengharapkan sebuah arti kehidupan, lagi lagi aku kembali dibuat down. Okelah aku bisa memakluminya. Tetapi aku punya harapan yang lebih baik lagi pada hari ini. Aku masih bisa sarapan seperti biasa kok, menyeduh teh manis dan menikmatinya dengan sedikit tergesa gesa. Aku punya harapan untuk hari ini.

Tiiiiiiing

Kau tau bagaimana rasanya ketika sedang berjalan tiba tiba dari arah depanmu melintas sebuah truk besar yang begitu cepat seakan segera menghantammu. Sedetik setelah kau sadar akan ditabrak kau pasti akan berbalik arah, namun truk yang lebih besar sedang berada tepat di belakangmu dan siap menghantamnu kurang dari waktu sedetik. Tanpa di hitungpun kau pasti tau apa yang terjadi. Aku tak perlu melanjutkannya, bisa di bayangkan sendiri kejadian dahsyat selanjutnya.

Inilah yang sedang menimpaku. Aku tidak benar benar di tabrak oleh truk besar kok, tenang saja. Badanku tidak ada yang terluka ataupun memar. Itu hanyalah kiasanku saja. Tetapi posisi seperti itulah yang sedang ku rasakan saat ini.

Can you help me?

Aku menemukan harapan baru hari ini. Tetapi lagi lagi aku gagal. Aku tidak menangis, percayalah. Jadi kau tidak perlu mendiamkanku dengan cara apapun, termasuk memberiku sebuah eskrim. Aku tidak cengeng kok. Aku mulai menjadi wanita yang tegar sekarang. Lihatlah. Kau bisa menatapku kapan saja kau mau, itupun jika kau mau. Kau bisa lihat, sekarang aku tumbuh menjadi wanita yang tegar. Aku sudah jarang menangisi hal hal yang baru ku sadar ternyata tak perlu ditangisi. Kau bisa lihat, sekarang aku masih bisa tersenyum meskipun harapan ku hari ini pupus. Lihatlah senyum ku. Aku masih bisa tersenyum untuk hidupku sendiri. Aku menjadi wanita yang tegar sekarang. Lihatlah.

Ayolah, tunjukkan sosokmu di hadapanku. Tidak  perlu mengintip ngintip seperti itu hanya untuk melihatku. Aku tidak pernah melarangmu untuk melihatku. Bahkan saat ini aku mengharapkan mu untuk dapat melihat ku. Melihat sosok diriku yang baru, menjadi wanita tegar.

Tetapi, kenapa aku merasa lelah ya? Aku lelah menjadi wanita tegar sepertinya, entah kenapa. Aku merindukan sosok yang selalu mampu membuat ku merasa nyaman. Mampu mengganti kesedihanku dengan tawa. Mampu membuatku tersenyum hanya dengan melihatnya senyumnya.

Aku rindu menjadi wanita yang bisa mengeluh pada sosoknya, bisa menumpahkan segala rasa ketidakenakkanku, memanggil namanya dengan manja seperti anak anak, meminta eskrim eskrim dan eskrim, aku begitu merindukan menjadi diriku yang dulu, ketika masih ada sosoknya disampingku.

Aku rindu ketika aku masih bisa berbagi rasa sakit yang ku lewati bersamanya, ketika aku masih bisa berbagi sedikit tangis ini tanpa ingin membuatnya ikut menangis.

Aku rindu menjadi wanita yang bisa mengeluh padanya, seperti dulu.

Inilah hidup, ada yang harus di relakan. Aku harus menjadi wanita yang tegar. Kenapa? Karena ya seperti ini. Tidak selamanya aku bisa menjadi seperti dulu. Dunia berubah. Aku pun harus berubah. Kenapa? Karena semuanya juga berubah bukan.

I know you’re somewhere out there
Somewhere far away
I want you back
I want you back
My neighbours thing im crazy
But they don’t understand
You’re all I have
You’re all I have

At night when the stars light up my room
I sit by myself
Talking to the moon
Try to get to you
In hopes you’re on the other side
Talking to me too
Or am I a fool
Who sits alone
Talking to the moon
Bruno mars – Talking to the moon

“Kalau jadi wanita tegar mungkin seperti ini, selalu berbicara pada bulan ya? Habisnya tidak ada sosok kamu lagi yang seperti dulu bisa dengar aku. Kira kira bulan bisa seperti kamu tidak ya? Bisa menenangkan aku seperti kamu menenangkan aku. Bisa nawarin eskrim kayak yang sering kamu tawarin dulu. Bisa buat muka aku merah bersemu semu cuma karena kamu ledekin atau jahilin. Bisa merubah aku dari biasa saja menjadi salting luar biasa.”
*ngayaltingkatdewa

***

Hari ini aku kembali mencicipi eskrim coklat setelah sekian lama vakum tidak makan eskrim. Seperti apa saja ya aku ini -_- Aku lupa alasan aku vakum dari eskrim kenapa. Mungkin karena waktu itu aku pernah berlebihan mengkonsumsi eskrim sehingga tenggorokanku sakit dan detik detik radang amandel mulai menguasai tenggorokan ku yang mulai tersiksa. Jadi ya, aku vakum eskrim untuk sementara, Itu ceritaku, bagaimana ceritamu?

Aku mulai menikmati eskrim lagi. Tentu saja, aku begitu merindukan eskrim, sangat.

Gigitan pertama
Aku mengenang masa masa kecilku makan eskrim, sungguh belepotan. Namanya juga anak anak. Makan satu eskrim kecil saja belepotan satu wajah. Banyak yang kebuang esrkimnya dari pada masuk mulut jadinya. *rugi

Gigitan kedua
Aku mengingat eskrim yang pernah kamu berikan. Tidak hanya sekali ataupun dua kali. Entahlah, aku hanya bisa diam sambil menikmati gigitan eskrim kedua ini. Tentu saja sambil memutar mutar kenangan beberapa waktu lalu.

Gigitan selanjutnya dan selanjutnya
Aku ingat eskrim eskrim itu. Eskrim eskrim yang pernah belepotan di tangan, eskrim eskrim yang cair, eskrim eskrim yang datang tiba tiba. Semua eskrim eskrim yang pernah ada. Juga eskrim eskrim yang pernah aku minta secara paksa ataupun tidak padamu. Semua rasanya manis. Aku suka.

Gigitan terakhir
Tidak banyak yang kupikirkan lagi. Aku ingin menikmati eskrim yang kamu berikan seperti dulu lagi.

There’s no worries :’) just pray to your God. Everything will be ok.


No comments:

Post a Comment