Aku menatap
bayanganmu, meski hanya melalui lensa mikroskop.
Aku
mengganti perbesarannya hingga perbesaran terbesar
Tetapi sama
saja
Bayanganmu
lama lama semakin memudar
Walaupun aku
telah lelah mengejar matahari tuk dapatkan sinarnya
Tetap
saja
Bayanganmu
kian lama memudar dari penglihatanku.
Seolah bayanganmu
enggan tuk ku lihat kembali
Jika bayanganmu
saja enggan tuk ku lihat
Bagaimana
dengan wujud asli dirimu?
Benarkah kamu
menghilang dari penglihatanku?
Akhir
akhir ini kamu selalu kesepian. Sepertinya kamu harus menemukan kegiatan lain
agar tidak merasa kesepian lagi. Ya setidaknya kamu tidak akan terbengong
bengong dan menunggu. Kamu akan di sibukkan oleh hal hal lain yang tentu saja
akan membuat dirimu tampak lebih hidup. Percayalah, kesibukan akan sedikit
mengurangi rasa galau mu, tentu saja. Kenapa? Karena jika kamu memiliki
kesibukan sendiri, tentu saja pikiranmu akan lebih fokus pada pekerjaanmu itu,
tidak menghayal kesana sini. Itu akan memperburuk suasana dirimu sendiri.
***
Sejak
kemarin aku terus dilanda rasa galau dan down. Bagaimana tidak? Sejak kemarin
aku terus saja melewati hari yang buruk. Awalnya saja ku pikir akan bahagia,
ternyata hal buruk satu persatu menimpa ku. Sejujurnya ini bukan hal buruk yang
luar biasa, hanya saja ini adalah hal buruk pertama yang pernah ku dapati, jadi
pantas saja rasa galau ku sedikit berlebihan dan depresiku sedikit meningkat. Ya
sebenarnya terlalu berlebihan, aku tidak sampai sedepresi yang seperti benar
benar depresi kok. Aku hanya, ya seperti itulah. Sulit mengungkapkannya.
Hari
ini, setelah melewati malam yang cukup panjang dengan beristirahat dan bangun
di pagi hari mengharapkan sebuah arti kehidupan, lagi lagi aku kembali dibuat
down. Okelah aku bisa memakluminya. Tetapi aku punya harapan yang lebih baik
lagi pada hari ini. Aku masih bisa sarapan seperti biasa kok, menyeduh teh manis
dan menikmatinya dengan sedikit tergesa gesa. Aku punya harapan untuk hari ini.
Tiiiiiiing
Kau tau
bagaimana rasanya ketika sedang berjalan tiba tiba dari arah depanmu melintas
sebuah truk besar yang begitu cepat seakan segera menghantammu. Sedetik setelah
kau sadar akan ditabrak kau pasti akan berbalik arah, namun truk yang lebih
besar sedang berada tepat di belakangmu dan siap menghantamnu kurang dari waktu
sedetik. Tanpa di hitungpun kau pasti tau apa yang terjadi. Aku tak perlu
melanjutkannya, bisa di bayangkan sendiri kejadian dahsyat selanjutnya.
Inilah
yang sedang menimpaku. Aku tidak benar benar di tabrak oleh truk besar kok,
tenang saja. Badanku tidak ada yang terluka ataupun memar. Itu hanyalah
kiasanku saja. Tetapi posisi seperti itulah yang sedang ku rasakan saat ini.
Can you help me?
Aku menemukan
harapan baru hari ini. Tetapi lagi lagi aku gagal. Aku tidak menangis, percayalah. Jadi kau tidak perlu mendiamkanku
dengan cara apapun, termasuk memberiku sebuah eskrim. Aku tidak cengeng kok. Aku
mulai menjadi wanita yang tegar sekarang. Lihatlah. Kau bisa menatapku kapan
saja kau mau, itupun jika kau mau. Kau bisa lihat, sekarang aku tumbuh menjadi
wanita yang tegar. Aku sudah jarang menangisi hal hal yang baru ku sadar
ternyata tak perlu ditangisi. Kau bisa lihat, sekarang aku masih bisa tersenyum
meskipun harapan ku hari ini pupus. Lihatlah senyum ku. Aku masih bisa tersenyum
untuk hidupku sendiri. Aku menjadi wanita yang tegar sekarang. Lihatlah.
Ayolah,
tunjukkan sosokmu di hadapanku. Tidak perlu mengintip ngintip seperti itu hanya
untuk melihatku. Aku tidak pernah melarangmu untuk melihatku. Bahkan saat ini
aku mengharapkan mu untuk dapat melihat ku. Melihat sosok diriku yang baru,
menjadi wanita tegar.
Tetapi,
kenapa aku merasa lelah ya? Aku lelah
menjadi wanita tegar sepertinya, entah kenapa. Aku merindukan sosok yang selalu mampu membuat ku merasa nyaman.
Mampu mengganti kesedihanku dengan tawa. Mampu membuatku tersenyum hanya dengan
melihatnya senyumnya.
Aku rindu
menjadi wanita yang bisa mengeluh pada sosoknya, bisa menumpahkan segala rasa
ketidakenakkanku, memanggil namanya dengan manja seperti anak anak, meminta
eskrim eskrim dan eskrim, aku begitu merindukan menjadi diriku yang dulu,
ketika masih ada sosoknya disampingku.
Aku rindu
ketika aku masih bisa berbagi rasa sakit yang ku lewati bersamanya, ketika aku
masih bisa berbagi sedikit tangis ini tanpa ingin membuatnya ikut menangis.
Aku rindu menjadi wanita yang bisa
mengeluh padanya, seperti dulu.
Inilah
hidup, ada yang harus di relakan. Aku harus menjadi wanita yang tegar. Kenapa? Karena
ya seperti ini. Tidak selamanya aku bisa menjadi seperti dulu. Dunia berubah. Aku
pun harus berubah. Kenapa? Karena semuanya juga berubah bukan.
I know
you’re somewhere out there
Somewhere
far away
I want
you back
I want
you back
My neighbours
thing im crazy
But they
don’t understand
You’re
all I have
You’re
all I have
At night
when the stars light up my room
I sit
by myself
Talking
to the moon
Try to
get to you
In hopes
you’re on the other side
Talking
to me too
Or am I
a fool
Who sits
alone
Talking
to the moon
Bruno
mars – Talking to the moon
“Kalau jadi wanita tegar mungkin seperti
ini, selalu berbicara pada bulan ya? Habisnya tidak ada sosok kamu lagi yang
seperti dulu bisa dengar aku. Kira kira bulan bisa seperti kamu tidak ya? Bisa menenangkan
aku seperti kamu menenangkan aku. Bisa nawarin eskrim kayak yang sering kamu
tawarin dulu. Bisa buat muka aku merah bersemu semu cuma karena kamu ledekin
atau jahilin. Bisa merubah aku dari biasa saja menjadi salting luar biasa.”
*ngayaltingkatdewa
***
Hari
ini aku kembali mencicipi eskrim coklat setelah sekian lama vakum tidak makan
eskrim. Seperti apa saja ya aku ini -_- Aku lupa alasan aku vakum dari eskrim
kenapa. Mungkin karena waktu itu aku pernah berlebihan mengkonsumsi eskrim
sehingga tenggorokanku sakit dan detik detik radang amandel mulai menguasai
tenggorokan ku yang mulai tersiksa. Jadi ya, aku vakum eskrim untuk sementara, Itu
ceritaku, bagaimana ceritamu?
Aku
mulai menikmati eskrim lagi. Tentu saja, aku begitu merindukan eskrim, sangat.
Gigitan
pertama
Aku mengenang
masa masa kecilku makan eskrim, sungguh belepotan. Namanya juga anak anak. Makan
satu eskrim kecil saja belepotan satu wajah. Banyak yang kebuang esrkimnya dari
pada masuk mulut jadinya. *rugi
Gigitan
kedua
Aku mengingat
eskrim yang pernah kamu berikan. Tidak hanya sekali ataupun dua kali. Entahlah,
aku hanya bisa diam sambil menikmati gigitan eskrim kedua ini. Tentu saja
sambil memutar mutar kenangan beberapa waktu lalu.
Gigitan
selanjutnya dan selanjutnya
Aku ingat
eskrim eskrim itu. Eskrim eskrim yang pernah belepotan di tangan, eskrim eskrim
yang cair, eskrim eskrim yang datang tiba tiba. Semua eskrim eskrim yang pernah
ada. Juga eskrim eskrim yang pernah aku minta secara paksa ataupun tidak
padamu. Semua rasanya manis. Aku suka.
Gigitan
terakhir
Tidak
banyak yang kupikirkan lagi. Aku ingin menikmati eskrim yang kamu berikan
seperti dulu lagi.
There’s no worries :’) just pray to your
God. Everything will be ok.
No comments:
Post a Comment