Hari ini cukup banyak pelajaran yang udah aku
dapat. Mulai dari kedisiplinan, keteraturan, dan kebersamaan. Oya dan pelajaran
tentang bagaimana menjadi seseorang. Itu yang paling aku suka.
Setelah melewati pagi yang begitu pagi dan terburu
buru, nyaris terlambat. Aku pun tiba dengan sarapan pagi yang belum ku sentuh
sedikitpun. Untung ada sedikit makanan ringan yang bisa ku makan selama acara
berlangsung. Dan di acara inilah aku mendapatkan pelajaran tersebut.
Seorang pembicara sedang berdiri di depan
membicarakan tentang pengalaman hidupnya juga beberapa pengalaman hidup
beberapa orang kenalannya.
Itulah kehidupan yang penuh perjuangan. Mereka yang
benar benar memulai suatu arti kehidupan dari nol dengan sendiri. Tentu saja
usaha mereka sendiri. Mungkin dukungan dari samping tidak terlalu banyak, hanya
semangat dan kegigihan usaha merekalah yang membuat mereka menjadi orang sukses
seperti saat ini.
Wah aku jadi bermimpi ingin menjadi seperti mereka. Yang sukses karena diri sendiri demi diri sendiri dan untuk diri sendiri juga. Ya, mereka kini bukan lagi ‘seonggok daging yang berjalan’ seperti aku. Aku? Ya. Aku masih belum menjadi apa apa saat ini. Masih seonggok daging yang berjalan. Sedihnya ya. Tetapi aku yakin suatu saat nanti aku bukanlah hanya sekedar seonggok daging yang berjalan itu lagi. Aku akan menjadi seseorang yang tentunya berguna demi orang lain, pun demi Negara dan bangsa yang telah memberi banyak pengetahuan pada ku.
Amin.
Dan pelajaran lainnya yang saat ini masih membuat
mataku terbuka lebar sejak melihat perhitungan waktu yang tertera di layar
presentasi tadi adalah >>>
1 hari = 24 jam
1 hari = 1440 menit
1 hari = 86400 detik
Coba hitung berapa sudah umur kita?
Umur ku saat ini 18 tahun lebih hampir 1 bulan. Dan
apa yang sudah ku dapat selama 18 tahun ini?
Sudahkan aku meraih cita cita yang dulu selalu
meenghantui benak ku setiap saat?
Sudahkah aku membahagiakan orang orang yang selalu
membuat ku bahagia?
Sudah 18 tahun lebih kita hidup di dunia ini.
Tentu saja kita bernafas bukan? Nah pertanyaanya adalah. Apakah selama hidup
ini kita pernah membayar oksigen yang kita hirup?
Pertanyaan yang membuat terpana begitu saja.
Subhanallah. Nikmat Tuhan manakah yang kamu
dustakan?
18 tahun kali 86400 detik = 1555200
Benar benar suatu karunia yang tak terhitung. Benar
benar tak pernah terhitungkan olehku apalagi terpikirkan.
Subhanallah.
Ini benar benar kuasa Tuhan yang tak pernah bisa
kita balas. Seharusnya dengan begitu kita harus lebih bersyukur. Bayangkan saja
jika selama ini, selama aku hidup 18 tahun lebih aku selalu membayar oksigen
untuk bernafas. Apa yang akan terjadi jika aku tak mampu membeli oksigen
tersebut?
Sungguh, begitu besar nikmat yang telah Tuhan
berikan kepada kita.
Lantas, nikmat Tuhan mana lagi yang dapat kamu
dustakan?
Kita benar benar harus bersyukur bahkan lebih
dengan gratisnya oksigen yang selalu bisa kita hirup setiap saat. Benar benar
tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Hari ini, aku benar benar telah di bukakan mata. Tidak
hanya mata yang selalu ku pergunakan untuk melihat betapa indahnya dunia. Namun
juga mata yang bisa melihat betapa indahnya dunia yang tak terlihat itu. Dunia lain
yang selama ini ada, namun begitu sedikit orang yang menyadarinya.
Semoga dengan begitu aku akan menjadi orang yang
berguna, bukan hanya seonggok daging lagi. Aku yakin. Semoga kita semua
mendapatkannya.
Amiin.
No comments:
Post a Comment