Aku
selalu berharap melewati hari hari yang indah. Bukankah itu tidak salah? Aku hanya
ingin bahagia. Seperti bahagianya orang orang lain yang sedang berbahagia.
Tuhan,
izinkan aku untuk melewati hari hari dengan kebahagiaan yang cukup. Seperti mereka
mereka yang telah Engkau beri kebahagiaannya.
Tuhan,
izinkan aku untuk melewati hari hari dengan senyuman yang ikhlas tanpa
terpaksa. Aku ingin melepaskan semua tawa yang terpedam tanpa kebebasan ini.
Tuhan,
izinkan aku agar dapat menghapus semua luka yang tersirat di relung hatiku yang
sulit terjangkau ini.
Tuhan,
izinkan aku tuk dapat melihat setiap pagi yang datang dengan harapan yang
selalu indah, tanpa mengingat luka yang kemarin.
Tuhan,
tolong aku agar aku dapat menikmati setiap canda dan tawa yang menghampiriku di
kala pagi siang maupun petang.
Tuhan,
izinkan aku tuh dapat menghapus air mata ini. Aku terlalu lelah menghadapinya
kembali.
Kenapa
aku merasa melalui hari hari yang berat dan hampa selama ini?
Kenapa
aku masih enggan menunjukkan tawa ku yang begitu ku suka dahulu?
Kenapa
aku selalu berpikir tentang sesuatu yang membuatku enggan bangkit kembali?
Aku
merasa seperti kapas yang begitu ringan, tertiup kearah sana sini tanpa arah
layaknya orang linglung. Begitu sulit untuk memantapkan tempatku dimana
seharusnya berdiri.
Hati
ku seperti mati. Hanya mati saja, entah kenapa.
Jiwa
ku seperti lumpuh. Entah lupuh yang bagaimana.
Perasaanku
seperti kanker. Mungkir kanker stadium 4.
Begitu
sulit.
Berulang
kali ku berdoa. Berulang kali juga ku mencoba.
Tetapi
sama saja.
Aku
masih merasakan sesuatu seperti mati.
Aku
sama sekali tidak menemukan jiwaku yang dulu. Jiwa yang dulu selalu bersemangat
mengajak raga ini untuk melakukan petualangan di setiap pagi yang selalu
kurasakan kehangatan sinar mentarinya.
Aku
benar benar merasakan kehampaan.
HAMPA.
Tuhan,
izinkan aku untuk menemukan jiwaku yang dulu agar raga ini juga dapat kembali
seutuhnya, yang saat ini seperti sedang mati.
Tuhan,
aku ingin bahagia.
No comments:
Post a Comment