Saturday, July 20, 2013

Merindukan Sosok dirinya


Engkau dan aku tercipta untuk jadi satu
engkau dan aku ku kan selalu jadi milikmu
walau waktu berputar cinta kita kan bersinar selamanya
aku suka semuanya tentang kamu.
(Aku Suka Caramu – Abdul n The Coffe)

Terkadang setiap kita membuka mata, kita bisa melihat. Terkadang pula tidak. Apa yang kita lihat dalam hidup ini sebagian adalah apa yang kita rasakan.

Aku selalu berharap, melihat sosok dirinya yang indah berdiri di hadapanku. Bukan untuk membawakan setangkai mawar, yakinlah aku bukan tipe yang seperti itu. Aku hanya ingin melihat senyum indahnya. Itu sudah cukup mewakili lebih dari setangkai mawar. Bahkan jika di tangannya terdapat kantung yang berisikan es krim, itu adalah hal yang sangat lebih dari cukup.

Aku rindu sosoknya yang tertawa riang saat melihatku. Yang telah menantiku entah untuk waktu yang berapa lama. Ia bisa berdiri, duduk, hanya untuk menunggu ku datang menghampirinya.

Aku rindu sosoknya yang menghampiriku kemudian tersenyum. Bahkan meskipun dari kejauhan, aku tetap merindukan derap langkahnya menuju ke arahku. Seakan setiap langkahnya seirama dengan setiap detak jantungku. Memainkan nada nada yang entahlah, ku rasa hanya jantungku yang merasakannya.

Aku rindu sosoknya yang bercerita begitu semangat padaku. Setiap katanya mengalir begitu saja seirama dengan ceritanya. Aku tak pernah lelah mendengan cerita ceritanya yang ku rasa memang tak pernah habis untuk di ceritakan.

Aku rindu sosoknya yang setiap hari bisa ku lihat. Melihatnya melangkah dari satu sisi ke sisi lainnya. Melihat tingkahnya yang konyol dan asik. Aku merindukan setiap gerak geriknya yang selalu mencuri perhatianku.

Aku rindu melihat caranya mengunyah ngunyah makanan dalam mulut. Begitu sibuk dengan makanannya terkadang. Tetapi tetap saja aku rindu melihatnya mengembung kempiskan pipinya yang penuh makanan.

Aku rindu sosoknya ketika melihatku. Aku merasakan tatapan yang berbeda darinya. Aku rasa caranya melihat yang seperti itu hanya kepadaku saja. Ya bolehkan aku sedikit merasa berbangga. Tidak ada yang melarang bukan. Tetapi itulah yang kurasa. Aku rindu tatapannya yang teduh, seolah olah tidak pernah ingin pergi.

Aku masih merindukan sosoknya yang seperti apapun. Yang dulu pernah ku tatap, pernah ku rasa, bahkan yang pernah ku lirik secara diam diam.

Ini kisah perjalananku.
Pernah bertemunya, memiliki perasaannya.
Ternyata aku dan kamu bisa menjadi satu. Kita berbeda. Tetapi kita berusaha untuk bisa menjadi satu. Bukan hal yang mudah untuk menyatukan aku dan kamu ini bukan?

Tapi percayakan hatimu padaku
Bila kau inginkan
Aku akan selalu menjaganya
Percayakan aku untuk jadi bingkai hatimu
(Percayakan – Lyla)

Aku selalu bermimpi, kemudian terbangun. Bukankah setiap orang mengalaminya?
Pasti.

Aku hanya berharap, ketika aku bangun yang kemarin adalah bukan mimpi. Kenapa?
Terkadang sulit bagiku untuk meyakinkan diri, bahwa ini adalah nyata bahwa itu adalah mimpi. Aku pernah lupa membedakannya bagaimana. Karena aku selalu ingin mengulang cerita cerita yang pernah ada. Jadi aku sering bermimpi untuk menemukan cerita cerita itu kembali.

Menyedihkan ya?
Tetapi inilah salah satu caraku mencari kebahagiaan. Aku hanya perlu membedakan mimpi dan nyata. Cukup mudah. Kebahagiaan yang nyata lebih dapat ku rasakan dari pada kebahagiaan mimpi bukan. Dan aku selalu menginginkan kebahagiaan nyata itu.

Terimakasih untuk semuanya.
Aku selalu merindukan semua tentangmu.

No comments:

Post a Comment