Engkau dan aku
tercipta untuk jadi satu
engkau dan aku ku
kan selalu jadi milikmu
walau waktu
berputar cinta kita kan bersinar selamanya
aku suka semuanya
tentang kamu.
(Aku Suka Caramu –
Abdul n The Coffe)
Terkadang setiap kita
membuka mata, kita bisa melihat. Terkadang pula tidak. Apa yang kita lihat
dalam hidup ini sebagian adalah apa yang kita rasakan.
Aku selalu berharap,
melihat sosok dirinya yang indah berdiri di hadapanku. Bukan untuk membawakan
setangkai mawar, yakinlah aku bukan tipe yang seperti itu. Aku hanya ingin
melihat senyum indahnya. Itu sudah cukup mewakili lebih dari setangkai mawar.
Bahkan jika di tangannya terdapat kantung yang berisikan es krim, itu adalah
hal yang sangat lebih dari cukup.
Aku rindu sosoknya yang
tertawa riang saat melihatku. Yang telah menantiku entah untuk waktu yang
berapa lama. Ia bisa berdiri, duduk, hanya untuk menunggu ku datang
menghampirinya.
Aku rindu sosoknya yang
menghampiriku kemudian tersenyum. Bahkan meskipun dari kejauhan, aku tetap
merindukan derap langkahnya menuju ke arahku. Seakan setiap langkahnya seirama
dengan setiap detak jantungku. Memainkan nada nada yang entahlah, ku rasa hanya
jantungku yang merasakannya.
Aku rindu sosoknya yang
bercerita begitu semangat padaku. Setiap katanya mengalir begitu saja seirama
dengan ceritanya. Aku tak pernah lelah mendengan cerita ceritanya yang ku rasa
memang tak pernah habis untuk di ceritakan.
Aku rindu sosoknya yang
setiap hari bisa ku lihat. Melihatnya melangkah dari satu sisi ke sisi lainnya.
Melihat tingkahnya yang konyol dan asik. Aku merindukan setiap gerak geriknya
yang selalu mencuri perhatianku.
Aku rindu melihat
caranya mengunyah ngunyah makanan dalam mulut. Begitu sibuk dengan makanannya
terkadang. Tetapi tetap saja aku rindu melihatnya mengembung kempiskan pipinya
yang penuh makanan.
Aku rindu sosoknya
ketika melihatku. Aku merasakan tatapan yang berbeda darinya. Aku rasa caranya
melihat yang seperti itu hanya kepadaku saja. Ya bolehkan aku sedikit merasa
berbangga. Tidak ada yang melarang bukan. Tetapi itulah yang kurasa. Aku rindu
tatapannya yang teduh, seolah olah tidak pernah ingin pergi.
Aku masih merindukan
sosoknya yang seperti apapun. Yang dulu pernah ku tatap, pernah ku rasa, bahkan
yang pernah ku lirik secara diam diam.
Ini kisah perjalananku.
Pernah bertemunya,
memiliki perasaannya.
Ternyata aku dan kamu
bisa menjadi satu. Kita berbeda. Tetapi kita berusaha untuk bisa menjadi satu.
Bukan hal yang mudah untuk menyatukan aku dan kamu ini bukan?
Tapi percayakan
hatimu padaku
Bila kau inginkan
Aku akan selalu
menjaganya
Percayakan aku
untuk jadi bingkai hatimu
(Percayakan – Lyla)
Aku selalu bermimpi,
kemudian terbangun. Bukankah setiap orang mengalaminya?
Pasti.
Aku hanya berharap,
ketika aku bangun yang kemarin adalah bukan mimpi. Kenapa?
Terkadang sulit bagiku
untuk meyakinkan diri, bahwa ini adalah nyata bahwa itu adalah mimpi. Aku
pernah lupa membedakannya bagaimana. Karena aku selalu ingin mengulang cerita
cerita yang pernah ada. Jadi aku sering bermimpi untuk menemukan cerita cerita
itu kembali.
Menyedihkan ya?
Tetapi inilah salah satu
caraku mencari kebahagiaan. Aku hanya perlu membedakan mimpi dan nyata. Cukup
mudah. Kebahagiaan yang nyata lebih dapat ku rasakan dari pada kebahagiaan
mimpi bukan. Dan aku selalu menginginkan kebahagiaan nyata itu.
Terimakasih untuk
semuanya.
Aku selalu merindukan
semua tentangmu.
No comments:
Post a Comment