Monday, July 27, 2020

K


Hello, K. I'm writing this for you who are 25 years old now. Welcome to the quarter life crisis, K, and happy reading.

K, terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih, sudah selalu berusaha.
Kamu ingat? Setiap kali terjatuh, kamu tidak pernah menyerah. Mungkin kamu memang tidak sekuat orang lain diluar sana. Tapi bagi saya, kamu sudah cukup kuat. Saya tidak ingin membandingkanmu dengan orang-orang hebat diluar sana, tapi kamu memang bukan tipikal manusia yang bisa langsung bangkit saat terjatuh. Saya paham, K. Kamu memang tidak pernah menyerah. Saat terjatuh, saya tau, kamu perlu berteriak sesaat, meringis kesakitan sesaat, berteriak minta tolong sesaat. Kamu perlu menangis dulu sambil menikmati kesakitan, sampai, sampai kamu siap dan berkata pada diri sendiri; “Ayo bangkit”.

Terima kasih, K. Sudah bangkit disetiap keterpurukan.
Kamu ingat mimpi-mimpi kecilmu dahulu?
Ketika orang lain bercita-cita ingin menjadi dokter, kamu malah berteriak yang paling keras ingin menjadi dokter hewan. Kenapa dokter hewan sih, K? Kenapa dahulu kamu lebih memilih untuk menyelamatkan hewan dari pada manusia? Kadang saya suka mikir, apa yang ada di dalam kepala kamu? Kadang kamu mudah ditebak, tapi lain waktu kamu bisa menjadi begitu abstrak. Ngomong-ngomong tentang menjadi seorang dokter hewan, apa yang terlintas dibenak kamu saat ini, melihat realita yang terjadi? Saya penasaran. Masih adakah api tentang cita-cita masa kecil mu berkobar? Di dalam kepalamu? Di dalam hati mu?

Hei, K. Terima kasih ya, sudah berusaha menjadi seperti hari ini.
Sebesar apa kau sudah menerima dirimu sendiri? Sudahkah pada titik, “Know your limit?
Pahamkan? Bahwa tidak semua hal perlu masuk ke dalam kepalamu. Kamu butuh istirahat, mengambil jeda sejenak. Tapi bukan berarti kamu lemah atau malas. Push your ability and accept it. Khawatir dengan sekitar itu biasa. Lingkungan tidak mendukung juga biasa. Tapi kamu tau ingin mu apa, harap mu apa. Kamu sendiri yang pernah bilang, bahwa tidak ada yang benar-benar instan di dunia ini. Bahkan, mie instan saja, tetap perlu direbus dulu, kan?

K, terimakasih, sudah menerima begitu banyak hal di dalam hidupmu.
Hal-hal menyakitkan pernah kamu lewati. Jika di depan kelak dihadapkan dengan hal serupa, kamu cukup melewatinya lagi, sekali lagi. Di hadapkan lagi, lewati lagi, sekali lagi.
Oh iya, bagaimana kabar orang-orang disekitarmu? Bahagiakah mereka dengan kehadiranmu? Kamu pernah bilang bahwa: ketika kamu berusaha membuat orang lain bahagia, tanpa sengaja kamu juga sedang membahagiakan dirimu sendiri. Benarkah seperti itu? Benarkah mereka bahagia? Saya setuju dengan mu, K. Dengan membahagiakan orang lain, kita akan ikut membahagiakan diri sendiri. Tetapi, ada satu hal yang perlu kamu ingat, bahwa kebahagiaan semua orang bukan tanggung jawabmu.

Bagaimana K rasanya? Terima kasih ya, sudah berada hingga di kotak ini. Jangan ragu untuk melangkah keluar dari kotak nyamanmu.  I believe You, K.

No comments:

Post a Comment