Hello,
K. I'm writing this for you who are 25 years old now. Welcome to the quarter
life crisis, K, and happy reading.
K,
terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Terima kasih, sudah selalu berusaha.
Kamu
ingat? Setiap kali terjatuh, kamu tidak pernah menyerah. Mungkin kamu memang
tidak sekuat orang lain diluar sana. Tapi bagi saya, kamu sudah cukup kuat.
Saya tidak ingin membandingkanmu dengan orang-orang hebat diluar sana, tapi
kamu memang bukan tipikal manusia yang bisa langsung bangkit saat terjatuh.
Saya paham, K. Kamu memang tidak pernah menyerah. Saat terjatuh, saya tau, kamu
perlu berteriak sesaat, meringis kesakitan sesaat, berteriak minta tolong
sesaat. Kamu perlu menangis dulu sambil menikmati kesakitan, sampai, sampai
kamu siap dan berkata pada diri sendiri; “Ayo bangkit”.
Terima
kasih, K. Sudah bangkit disetiap keterpurukan.
Kamu
ingat mimpi-mimpi kecilmu dahulu?
Ketika
orang lain bercita-cita ingin menjadi dokter, kamu malah berteriak yang paling
keras ingin menjadi dokter hewan. Kenapa dokter hewan sih, K? Kenapa dahulu
kamu lebih memilih untuk menyelamatkan hewan dari pada manusia? Kadang saya
suka mikir, apa yang ada di dalam kepala kamu? Kadang kamu mudah ditebak, tapi
lain waktu kamu bisa menjadi begitu abstrak. Ngomong-ngomong tentang menjadi
seorang dokter hewan, apa yang terlintas dibenak kamu saat ini, melihat realita
yang terjadi? Saya penasaran. Masih adakah api tentang cita-cita masa kecil mu
berkobar? Di dalam kepalamu? Di dalam hati mu?
Hei,
K. Terima kasih ya, sudah berusaha menjadi seperti hari ini.
Sebesar
apa kau sudah menerima dirimu sendiri? Sudahkah pada titik, “Know your
limit?”
Pahamkan?
Bahwa tidak semua hal perlu masuk ke dalam kepalamu. Kamu butuh istirahat,
mengambil jeda sejenak. Tapi bukan berarti kamu lemah atau malas. Push your
ability and accept it. Khawatir dengan sekitar itu biasa. Lingkungan tidak
mendukung juga biasa. Tapi kamu tau ingin mu apa, harap mu apa. Kamu sendiri
yang pernah bilang, bahwa tidak ada yang benar-benar instan di dunia ini. Bahkan,
mie instan saja, tetap perlu direbus dulu, kan?
K,
terimakasih, sudah menerima begitu banyak hal di dalam hidupmu.
Hal-hal
menyakitkan pernah kamu lewati. Jika di depan kelak dihadapkan dengan hal
serupa, kamu cukup melewatinya lagi, sekali lagi. Di hadapkan lagi, lewati
lagi, sekali lagi.
Oh
iya, bagaimana kabar orang-orang disekitarmu? Bahagiakah mereka dengan
kehadiranmu? Kamu pernah bilang bahwa: ketika kamu berusaha membuat orang lain
bahagia, tanpa sengaja kamu juga sedang membahagiakan dirimu sendiri. Benarkah
seperti itu? Benarkah mereka bahagia? Saya setuju dengan mu, K. Dengan
membahagiakan orang lain, kita akan ikut membahagiakan diri sendiri. Tetapi,
ada satu hal yang perlu kamu ingat, bahwa kebahagiaan semua orang bukan
tanggung jawabmu.
Bagaimana
K rasanya? Terima kasih ya, sudah berada hingga di kotak ini. Jangan ragu untuk
melangkah keluar dari kotak nyamanmu. I believe You, K.
No comments:
Post a Comment