Sunday, November 3, 2019

It's Okay Not To Be Okay

Rasanya sekarang segala sesuatu terlihat kacau. Mungkin itu bukan hal yang kita harapkan, tentu saja. Kita telah bekerja keras, berusaha keras, tetapi ternyata masih banyak hal yang kita lewatkan, yang kita sia-siakan. Sehingga, semua usaha dan kerja keras terlihat TIDAK ADA APA APANYA.

It’s okay to say that you’re not okay.

Kenapa tulisan kali ini saya menulis hal semacam ini?
Sederhana.
I’ve felt it.

Perlu waktu yang tidak singkat untuk mempelajari kalimat “it’s okay to say I’m not okay”. Menekan segala emosi, merendahkan ego, serta menyinkronkan kepala dan hati. I’m not okay.

Kita semua pernah mengalami hari baik dan buruk. Tidak bisa selamanya bahagia sepanjang waktu, tetapi juga tidak ingin sedih sepanjang waktu. Kita bisa tiba-tiba berada di atas dunia, tapi berikutnya bisa tiba tiba turun lagi. Kadang hal kecil bisa membuat kita bahagia, kadang pula hal kecil bisa membuat kita sedih. Hidup bisa jadi sesederhana atau bahkan serumit itu. Entah sudut pandang mana yang membuat kita bisa mengartikan hidup dengan cara yang lebih baik.

Uniknya, kita manusia selalu memakai topeng untuk menyembunyikan segala kesedihan. Kita manusia, lebih senang menutup luka dan segenap kegelapan dalam senyuman.  Bangun tidur, alarm seolah telah berbunyi memberi tugas utama hari itu, memakai topeng. Tubuh seolah-olah tak lagi peduli pada diri. Tubuh tak lagi mengerti emban seberat dan sepahit apa yang harus dilalui. Ketika rasanya depresi selalu lebih unggul dari ekspektasi, kita tau bahwa sebenarnya kita sedang tidak baik baik saja.

Apa kabar?” tanya pada diri sendiri.

Mungkin, seharusnya ketika sedang merasa tidak baik-baik saja, fokus kita bukanlah pada diri sendiri, tetapi pada sekitar. Menemui orang-orang, melakukan sebuah perjalanan, hadir dalam setiap kisah orang-orang. Tidak apa apa sakit. Tidak apa apa sedih. Tidak apa apa sepi. Tidak apa apa untuk tidak baik-baik saja. Tidak apa apa.

Luangkan waktu untuk mengobati emosional diri. Luangkan diri untuk beristirahat. Bahkan kita perlu menghirup udara lebih dalam, lebih nyaman. Kita tidak sendirian, dan kita juga tidak perlu mengganggu orang lain. Semua orang punya problematikanya masing-masing, tetapi bukan berarti kita menambah beban masalah pada orang lain.

Apa kabar?” tanya pada diri sendiri.
Tidak baik. Tapi saya tau ini akan berlalu.”

I’m Not Okay

No comments:

Post a Comment