Different

Listening Andmesh – Hanya Rindu

Ku ingin saat ini engkau ada di sini

Tertawa bersamaku seperti dulu lagi

Walau hanya sebentar Tuhan tolong kabulkanlah

Bukannya diri ini tak terima kenyataan

Hati ini hanya rindu

Its been a long time

Sudah 1 bulan lebih tidak menulis diblog. Padahal niatnya, ingin setiap hari menulis selama bulan puasa, sayangnya hanya terealisasi pada puasa pertama saja. Begitulah manusia, eh, bukan, begituah saya.

So, saya merasa ada beberapa hal yang berubah dalam hidup saya. Ada beberapa hal yang membuat saya semakin menjadi introvert dan juga ekstrovert. Introvert pada beberapa orang, dan ekstrovert pada beberapa lainnya.

Rasanya, ada yang mengubah saya, ada yang mengubah perasaan saya, cara pandang saya, pola pikir saya. Ada banyak hal. Dan itu semua baru sadari ketika tengah berada di titik ini, beberapa hari sebelum saya memutuskan untuk menulis ini.

Beberapa orang berubah, sisanya sedang berubah. Kita? Barangkali sudah menjadi orang pertama, atau mungkin tengah menjadi tipikal yang kedua. Ya, sudah berubah dan sedang berubah, bagi saya adalah sebuah perjalanan waktu.Tak bisa dipungkiri, tak bisa dihenti, kita hanya bisa memahami. Seseorang yang dulunya kerap menghabiskan waktu bersamamu, bercerita tentang langkah demi langkah yang ia lalui setiap harinya, bisa jadi adalah seseorang yang kini sama sekali tidak lagi kamu kenal. Kamu hanya tau tentang namanya, tentang wajahnya meski tidak tau detail perubahan wajahnya, ya wajar saja sudah jarang atau bahkan sama sekali tidak bertemu. Seseorang yang dahulu begitu kau kenal derap langkahnya, tawanya, isakan tangisnya, justru kini telah menjadi seseorang yang benar-benar berbeda. Antonim dengan sesederhana itu.

Lantas, bisakah kau memintanya untuk bertahan sebagaimana terakhir kali kau mengenalnya?

TIDAK!

Terimalah. Karena ya memang sudah seharusnya seperti itu.

Jadi, jika lantas kau melihat saya dengan seseorang yang berbeda, wajarkan? Saya tengah menjadi tipikal orang yang kedua, sedang berubah.