Tuesday, April 16, 2019

Pegang Tanganku


Akhir akhir ini ada banyak berita, juga cerita, yang memanas dalam lingkup Indonesia. Mulai dari kasus #justiceforaudrey hingga #audreyjugabersalah dan pemutaran film “Sexy Killers”, sebuah film dokumenter karya rumah produksi WatchDoc. Ya, video ini mengungkap cerita kelam di balik bisnis PLTU di Indonesia. Hingga video tersebut sudah ditonton oleh jutaan orang, munculah berbagai spekulasi juga opini yang terus tergiring dari mulut ke mulut, twitter ke twitter, IG story ke Ig Story, dan lain-lain. Persis seperti kasus yang menimpa Audrey. Ada begitu banyak pro dan kontra. Ada yang pro kemudian kontra, bahkan sebaliknya. Ya, tak perlu saya tulis lagi di sini.

Harus saya akui, disatu sisi, hal dan cara tersebut bisa mengungkapkan satu dua sisi yang selama ini enggan terpublish, atau malah sulit untuk dijadikan pembicaraan satu Indonesia. Tapi justru di sisi lain, ketika ego satu sama lain enggan luruh, kita justru tercerai berai, oleh sesuatu yang mungkin telah direncanakan oleh segelintir orang, atau bahkan memang sudah takdir Tuhan seperti ini. Kita justru beramai-ramai melakukan pembenaran, seolah-olah apa yang kita baca, apa yang kita dengar, dibumbui dengan opini yang bekerja dalam kepala kita sendiri, itulah kejadian yang sesungguhnya.

Dan, mungkin, begitulah caranya bekerja.
Bagaimana isi kepala kita dipaksa menerka-nerka, membuat opini, menyuarakan sesuatu yang kita anggap paling benar.
Bagaimana kita semua dipaksa untuk berpikir aktif, dan menutup mata dengan pasif. Bahwa ada 1 atau 2 hal yang kita lewatkan. 1 atau 2 hal yang barangkali terkesan simpel, tetapi justru memberikan perubahan yang semakin buruk.

Jadi, apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan?

“Indah itu tak selalu ada
Senang itu sementara
Jika senang jangan terlalu
Jika sedih jangan terlalu”

Lirik dari sebuah lagu berjudul “Pegang Tanganku” oleh Nosstress.
“Sederhanakan diri
di depan masih panjang
karena hidup tak hanya
senang dan indah, indah dan senang”

Jadi, jangan sampai terpecah belah ya. Apalagi sampai mempertahankan ego dihadapan keluarga maupun teman-teman kita sendiri, mengenai opini siapa yang paling benar.

No comments:

Post a Comment