“Dalam hidup kita
pasti ada benturan. Pada saat kita bertemu benturan itu kita pasti mengalami 5
fase. Fase pertama, ngeyel. Kita
enggak percaya dengan kenyataan, dengan realita, bahwa semua sudah kejadian. Dan
mau gak mau hidup kita berubah, terus kita marah.
Kita marah sama keadaan, marah sama setiap orang, semuanya kita jadikan kambing
hitam. Termasuk marah sama diri kita sendiri. Lalu masuk proses tawar menawar. Kita akan melakukan
apapun supaya bisa kembali ke kondisi yang dulu, bahkan ketika harus merusak
diri sendiri, gak ada masalah. Fase depresi.
Semua rasanya kosong, semua rasanya hampa, enggak ada artinya sama sekali.
Karena betul-betul kita merasa kehilangan tujuan hidup kita. Kita masuk ke fase
terakhir, ikhlas. Di sini kita
menerima kenyataan, kita terima hidup ini belum berhenti, waktu terus berjalan,
kita menemukan lagi kebahagiaan. Kedewasaan itu adalah bagaimana kemampuan kita
mengatur semua ini, memutar semuanya, begitu cepat, sampai ke titik ikhlas. Ini
warna hidup kita. Jangan kelamaan terjebak di satu warna. Ok.”
-Hello
Salma Movie-
Bagian
menarik dari film ini adalah nasehat ayah Nathan, tentang fase hidup.
Ketika
ada benturan, masalah dalam hidup, kita akan merasa ngeyel sih, kesal hingga
marah. Ketika mulai sadar pada keadaan biasanya kita mulai melakukan penawaran
terhadap hidup. Bagaimana bisa mengulang waktu. Berandai-andai tentang pilihan
lainnya yang akan kita pilih. Ketika kenyataannya berkata bahwa kita tidak
pernah bisa mengulang waktu, dan semua penyesalan terus saja mengalir, pada
akhirnya kita mulai depresi. Hingga tiba di titik yang entah mana, kita akan
ikhlas. Menemukan kehidupan kembali.
Pertanyaannya
adalah; saat ini, detik ini, ketika kamu tengah dihadapi oleh sebuah masalah, ketika
kamu sedang membaca ini, kamu sedang berada dititik mana?
“Jangan
terlalu lama terjebak di satu warna.”
No comments:
Post a Comment