Saya kembali jatuh cinta, pada hal yang sama. Kalau cinta ini
pada seseorang, mungkin ini seperti jatuh cinta lagi, berkali-kali pada orang
yang sama. Sama seperti air putih, berkali-kali mencicipi berbagai jenis
minuman, pada air putih, haus ini selalu terobati.
Ya, saya kembali jatuh cinta, sama seperti dahulu. Sama
tak pernah berubah
Beberapa hari terakhir saya sedang senang mendengarkan 1 lagu
bergenre folk. Ya, tentu saja. Musik folk, musiknya anak indie. Musik yang hanya didengar oleh
segelintir orang. Karena hanya segelintir orang, jadi menurut saya, mereka
tentu saja spesial. Tidak, saya sedang tidak memuji diri sendiri, ataupun
pendengar musik indie yang kebanyakan bergenre folk. Tetapi memang begitulah
kenyataannya. Indie itu, spesial. Saking spesialnya beberapa hari terakhir ini
para musisi indie sedang memperjuangkan karya mereka, hidup mereka.
Pernah mendengar tentang RUU permusikan? Yang akhir-akhir ini
marak di media sosial. Hmm saya sebenarnya enggak begitu paham ya, dengan dunia
musik apalagi politik. Tapi melihat gencarnya musisi indie yang selama ini
berkarya dari hati, menolak keras RUU Permusikan yang dibuat oleh Anang
Hermansyah, membuat saya berpikir untuk sepaham dengan musisi indie ini.
Ternyata, terdapat beberapa pasal dalam RUU tersebut yang menghambat dan
membatasi mereka dalam berkarya. Selain itu, menurut berita yang saya baca,
para musisi indie keberatan dengan pasal yang mengatur distribusi karya musik.
Artinya mereka tidak lagi memiliki ruang untuk mendistribusikan karyanya secara
mandiri. Nah lo, merugikan musisi indie enggak? Tetapi terakhir, sepertinya RUU
permusikan tersebut dibatalkan.
Oke, tapi kali ini sebenarnya
inti tulisan saya bukan itu sih. Saya ingin mengenalkan lagi, musisi indie yang
luar biasa. Saya begitu antusias dengan karya-karyanya. Namanya Iksan Skuter.
Bagaimana, pernah dengar, atau
terdengar asing?
Jujur, sebenarnya saya baru
tau, baru saja beberapa hari lalu. Jadi, semoga kalau ini hari pertamu tau
tentang Iksan Skuter, semoga kau juga bisa jatuh cinta ya. Kalau sudah pernah
dengar, ya enggak apa apa. Bagus malahan. Tetapi, apakah sudah cinta?
Apa yang membuat saya terkesan
dengan Iksan Skuter? Mungkin karena judul lagu pertamanya yang saya dengar
adalah Jangan Seperti Bapak. Rasa-rasanya tipikal lagu seperti ini belum pernah
saya dengar. Makna yang tersirat pada lagu tersebut terasa begitu dalam. Sebuah
pesan, pesan dari Bapak.
Nak, janganlah seperti bapak
Yang susah mewujudkan
mimpinya
Besarlah dengan semua harapan
yang kamu miliki
Ku iringi doa dari hati kami
Iksan Skuter – Jangan Seperti Bapak
Tidak sampai disitu, saya
mendengar beberapa lagunya yang lain. Karya-karyanya seakan menghidupkan
beberapa pesan yang terkesan mati, padahal semuanya menyuarakan suara manusia.
Lagu Iksan Skuter lainnya, yang
sama menyentuhnya seperti lagu Jangan Seperti Bapak adalah “Bapak.” Video clipnya juga ok. Musisi
Indie yang rekomended pokoknya. Selamat mendengarkan ya. Semoga perasaanmu bisa
saya seperti saya.
No comments:
Post a Comment