“Sesekali, jangan terlalu introvert . Kau
perlu sedikit terbuka dan mendengar beberapa saran dari luar sana.” - K
Kemarin, saya DM-an dengan salah satu teman. Perihal story di IG
nya yang nge-share kembali story yang pernah saya buat. Ya seperti biasa,
video durasi 15 atau 30 detik, yang saya ambil sendiri, kemudian ditambah musik
dan kata-kata, yang terlalu ego jika hanya saya pendam dalam kepala.
Singkat cerita saya pun berkomunikasi dengan seorang teman,
mengenai video-video yang sering saya posting di story IG. Sebut saja namanya N.
“Apa yang buat kamu suka dengan ini? Lagu? Tulisan?
Videonya?”
“Pertama video kedua tulisan. K, ada buat link untuk download
video-video pendek kayak di story K?
Beberapa kawan N ada yang minta kirim videonya, tiap kali N buat story video K. Sepertinya ini salah satu
jalan mengembangkan karya. Fighting.”
“Bukan lagu ternyata ya. Wkwkw. Gak kepikiran N. Emang segitu
ada yang tertariknya ya? Saya terharu. *emot terharu”
“Kalau boleh jujur, N sendiri tertarik kali K. N yakin betul
begitu juga dengan yang lain. Kalau enggak, mereka gak akan minta kirim video.”
“Jadi teharu lagi *emot terharu. Jadi apa yang harus saya
lakukan N?”
“Nah itu yang saya enggak tau gimana caranya. Selama ini N cuma
mikir, kenapa K ini enggak buat sesuatu yang karyanya bisa dilihat banyak
orang”.
……
.......
.......
“K, coba liat orang-orang yang sukses dengan karyanya. Apa
mereka enggak punya rintangan sebelumnya? Kebahagiaan yang K ciptakan untuk
diri sendiri pada akhirnya bisa membawa kebahagiaan untuk orang lain juga.
Jadi ketika kebahagiaan K dihentikan oleh 1 orang, ingatlah berapa banyak teman
yang ingin melihat kebahagiaan K. Lakukan apapun yang K mau. Pun kalau suatu
hari K bersedih dan terpuruk, belum tentu orang-orang yang menghentikan tekad K
datang menghibur. Fighting”
Sesuatu
yang baik lahir dari hal-hal positif.
Mungkin
ada benarnya, kenapa selama ini saya tidak membuat karya yang bisa dilihat dan
dinikmati banyak orang. Mungkin karena sayanya yang terlalu pesimis. Sayanya
sendiri yang memberi label pesimis pada diri sendiri. Padahal, saya tahu betul
bahwa hal baik selalu lahir dari hal-hal positif. Maka sudah seharusnya saya
optimis. Begitu, kan!
Seperti
sebuah quote dari salah satu penulis
favorit saya.
“Aku sudah biasa diragukan
banyak orang. Itulah kenapa aku tidak mau meragukan kemampuanku. Aku sudah
biasa dianggap tidak mampu oleh banyak orang. Itulah kenapa aku harus
bekerjasama bekerjakeras dengan diriku.” – Boy Candra.
Harus
begitu. Seperti kata N. “Kebahagiaan yang K
ciptakan untuk diri sendiri pada akhirnya bisa membawa kebahagiaan untuk
orang lain juga.” I should do that.
No comments:
Post a Comment