Sunday, December 2, 2018

F.O.L.K


Kemarin saya sempat berbincang dengan seorang teman yang baru saja kenal sekitar 2 bulan lalu. Saya melihat IG Story-nya, menyanyikan salah satu musik folk yang dipadu dengan ukulele yang ia mainkan sendiri. Tersentuh. I found my another soul.
Langsung saya DM.

“Sukaaa. Suka musik folk”
“Thank you K. Banget. Aku suka folk, indie, sukaaa.”
“Barusan kepo Soundcloud Kakak. Dan suka. Folknya anak indie itu punya rasa berbeda.”
“Iya nih, baru belajar main ukulele biar bisa ngejreng sendiri wkwk. Banget. Beda gitu ada swing, jazz dikit, blues, nyampur deh.”
“Iya, tapi cuma sedikit orang yang bisa jatuh cinta sama musik jenis folk gitu. Sekali-sekali ketemu orang yang suka musik ginian, senang kali. Lagi dong Kak, upload ke soundcloud lagi.”
“Bener banget K, Jarang! Bisa ngobrol banyak nih. Senangnya K band apa? Aku suka payung teduh, Danilla, Mocca, White Shoes, ERK, Float. Duh apa lagi ya. Banyak.”
“Asik. Beberapa sama. Payung teduh, Banda Neira, Float, Matter Halo, Senar Senja, Ari Reda, Fourtwnty, Mocca juga. Sip, K tunggu deh.”
“Haa Banda Neira! Favoritku juga. Ok sip. Tunggu ya.”

Sesekali, bertemu dengan orang-orang yang memiliki satu kesamaan, bisa menambah energi. Apapun itu.
Seperti bertemu orang yang juga menyukai musik folk, jenis musik yang hanya di sukai oleh segelintir orang saja. Rasanya senang. Senang saja.

Bicara musik folk, saya lupa kapan pertama kali benar-benar jatuh cinta atau hanya sekedar suka. Tetapi yang pasti, musik ini selalu punya warna yang berbeda setiap kali saya dengar. Karena saya jarang bertemu dengan mereka (yang menyukai musik folk), ketika bertemu dengan teman-teman, saat bekerja, saya senang memutar lagu ini. Harapannya akan ada yang terbius, tentu saja oleh alunan folknya.

Trik saya membuat mereka (yang bisa tersentuh dengan folk) menyukai musik folk, berhasil, meski kecil. Setidaknya ada yang selalu mengatakan,
“K, musik yang kamu putar selalu unik-unik. Awalnya enggak suka. Tapi karena sering kamu putar dan saya dengar, jadinya suka.”

Very Simple!

See.
Hal-hal sederhana, sebenarnya bisa membuat kita bahagia. Kenapa selalu menuntut agar orang lain membahagiakan kita? Padahal, kita sendiri punya kewajiban untuk membahagiakan diri sendiri.

No comments:

Post a Comment