“Kenapa rasanya menyenangkan
melakukan sesuatu tanpa izin atau terkadang dianggap illegal? Mungkin jawabannya bisa jadi karena kamu adalah tipikal
orang nakal, susah hidup dalam aturan, sulit melakukan kegiatan rutin yang
membosankan, atau bahkan bisa jadi karena kamu adalah salah satu pemberontak
yang enggan hidup dalam sebuah ikatan sehingga membuatmu merasa mati.”
Hei, terkadang akan ada beberapa hal
di dunia ini yang terasa begitu membosankan.
Bicara bosan, tentu saja rasa bosan
setiap orang terhadap sesuatu akan berbeda.
Dan bicara bosan, saya jadi teringat
salah satu lirik lagu yang saya suka.
Bosan itu pasti
Tapi kita tak saling pergi
Ketebak dong lagu apaan?
Enggak?
Yaudah searching aja.
Tapi kali ini saya tidak akan membahas
tentang rasa bosan sebuah hubungan. WHY? Saya tidak berpengalaman terhadap rasa
bosan seperti itu.
Lantas, rasa bosan seperti apa?
Rasa bosan terhadap sesuatu yang saya
kerjakan berulang kali. Lantas suatu hari kepala saya mengatakan bahwa ‘saya
sudah bosan’. Kemudian hari kepala saya berteriak ‘saya butuh aktifitas lain’.
Di hari lainnya kepala saya jingkrak-jingkrak ‘cari aktifitas’. Dan hingga hari
itu kepala saya bergumam ‘ini dia’.
Ada banyak cara menghilangkan rasa
bosan. Yang penting jangan suka menyiksa diri dengan kebosanan itu.
Kau bisa berjalan ke pantai, mencari
ketenangan.
Kau bisa melangkah ke gunung,
menghilangkan rasa ragu.
Tutup rapat-rapat telinga dari semua
suara bimbang.
Bila perlu pejamkan mata dari
tatapan-tatapan ragu.
Jangan lupa bertemu orang-orang baru.
Dengar cerita mereka, bila sempat, perdengarkan ceritamu. Semua rasa bosan itu
akan berubah menjadi sebuah tanya “Setelah ini, saya akan
melakukan apa lagi?”
Beberapa hari lalu saya sempat menulis
sebuah quote.
“Jika perjalanan
ini membosankan, aku akan jatuh cinta pada hal lain. Tetapi, jika sebaliknya,
biarkan ini menjadi titik awal perjalananku dalam menemukan” –K
Sekarang saya bisa menjawab pertanyaan
itu.
“Setelah ini, saya akan melakukan apa lagi?”
Biarkan saya tetap jatuh cinta pada
hal-hal yang seharusnya saya cintai. Ini perjalanan saya dalam menemukan.
Berkali-kali jatuh cinta, berkali-kali menemukan, yang penting saya tau harus
berbuat apa.
No comments:
Post a Comment