Wednesday, October 10, 2018

Bosan Itu Pasti !


“Kenapa rasanya menyenangkan melakukan sesuatu tanpa izin atau terkadang dianggap illegal? Mungkin jawabannya bisa jadi karena kamu adalah tipikal orang nakal, susah hidup dalam aturan, sulit melakukan kegiatan rutin yang membosankan, atau bahkan bisa jadi karena kamu adalah salah satu pemberontak yang enggan hidup dalam sebuah ikatan sehingga membuatmu merasa mati.”

Hei, terkadang akan ada beberapa hal di dunia ini yang terasa begitu membosankan.
Bicara bosan, tentu saja rasa bosan setiap orang terhadap sesuatu akan berbeda.

Dan bicara bosan, saya jadi teringat salah satu lirik lagu yang saya suka.
Bosan itu pasti
Tapi kita tak saling pergi

Ketebak dong lagu apaan?
Enggak?
Yaudah searching aja.

Tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang rasa bosan sebuah hubungan. WHY? Saya tidak berpengalaman terhadap rasa bosan seperti itu.

Lantas, rasa bosan seperti apa?

Rasa bosan terhadap sesuatu yang saya kerjakan berulang kali. Lantas suatu hari kepala saya mengatakan bahwa ‘saya sudah bosan’. Kemudian hari kepala saya berteriak ‘saya butuh aktifitas lain’. Di hari lainnya kepala saya jingkrak-jingkrak ‘cari aktifitas’. Dan hingga hari itu kepala saya bergumam ‘ini dia’.

Ada banyak cara menghilangkan rasa bosan. Yang penting jangan suka menyiksa diri dengan kebosanan itu.
Kau bisa berjalan ke pantai, mencari ketenangan.
Kau bisa melangkah ke gunung, menghilangkan rasa ragu.

Tutup rapat-rapat telinga dari semua suara bimbang.
Bila perlu pejamkan mata dari tatapan-tatapan ragu.
Jangan lupa bertemu orang-orang baru. Dengar cerita mereka, bila sempat, perdengarkan ceritamu. Semua rasa bosan itu akan berubah menjadi sebuah tanya “Setelah ini, saya akan melakukan apa lagi?”

Beberapa hari lalu saya sempat menulis sebuah quote.
“Jika perjalanan ini membosankan, aku akan jatuh cinta pada hal lain. Tetapi, jika sebaliknya, biarkan ini menjadi titik awal perjalananku dalam menemukan” –K

Sekarang saya bisa menjawab pertanyaan itu.
“Setelah ini, saya akan melakukan apa lagi?”

Biarkan saya tetap jatuh cinta pada hal-hal yang seharusnya saya cintai. Ini perjalanan saya dalam menemukan. Berkali-kali jatuh cinta, berkali-kali menemukan, yang penting saya tau harus berbuat apa.

No comments:

Post a Comment