Wednesday, September 26, 2018

S.U.N


“Ada satu warna yang ku sukai. Ada satu orang yang ku cintai” –K

Weekend kemarin, saya memotret sesuatu yang belum pernah saya potret (sepertinya begitu).
Bukan kamu, tenang saja.

Saya sering keluar rumah ketika matahari sudah agak tinggi, jadi saya jarang melihat sunrise. Dan justru sebaliknya, saya sering bertemu dengan sunset ketika pulang. Namun, minggu kemarin, karena ada sebuah acara –dan saya termasuk salah satu panitianya– jadi saya memutuskan untuk menginap di rumah seorang kakak partner kerja saya.
Pagi hari, pukul 6 lewat 10 kamipun keluar dari kos-annya. Tiba disebuah jembatan, saya takjub seketika. Sesuatu yang begitu indah hadir disebelah timur sana, matahari pagi yang begitu mempesona. Cukup beberapa detik terpikat, saya berkata pada kakak yang tengah saya bonceng dimotor.
“Kak, sunrisenya. K enggak tahan.”
“Iya, cantik memang.”
“Iya, cantik memang. Tapi enggak tahan untuk enggak motret. Kita berhenti ya.” Tanpa mendengar persetujuannya saya segera menepikan motor di sisi kiri jalan. Membuka resleting tas ransel saya dan mengeluarkan kamera. Dengan strategi yang lincah, setelan lensa kamera ok, posisi ok, saya langsung menjepret karya terindah Tuhan dipagi hari.

Kurang puas dengan hasil jepretan pertama, saya sedikit mengatur efek kemudian kembali memotret.

DONE.

1st Sunrise

Ini SUNRISE pertama yang saya potret, bagaimana menurutmu?

No comments:

Post a Comment