Thursday, September 20, 2018

Path

Beberapa hari belakangan ini, dunia story IG saya dan twitter, marak oleh #Terimakasihpath
Banyak tulisan, meme, serta nostalgia momen path dimana-mana.
Beberapa ucapan untuk path, yang terkesan sedih-sedih ngakak pun ikut bertebaran. Seperti beberapa twit yang dirangkum oleh hipwee dan beberapa twit yang muncul di home twitter saya:

Karena rasa syukur itu memiliki peranan penting dalam hidup. Syukuri apa yang kamu punya sekarang, sebelum menyesal meratapi kenangan ketika bersama.

Ini membuktikan bahwa menghilang adalah cara terbaik untuk dikenang alias giliran udah pergi baru dicariin.

Dari path aku belajar, jika ingin pergi berpamitlah. Bukan tiba-tiba menghilang, agar selalu dirindukan momennya.

Path ini ibarat gebetan yang selalu ada. hapal rutinitas lo dari bangun sampai tidur, tau lagu-lagu dan tempat favorit lo. bahkan tau curhatan lo lagi senang dan kesel sama siapa, tapi dia diabaikan lalu memutuskan untuk menyerah.

Dari Path aku belajar bahwa walau selalu menemani sedihnya belum tentu disebut dalam statusnya dan meski sudah seharian bersama belum tentu di-tag dalam momennya. Hingga akhirnya aku tahu, setiap unggahan lagunya bukan untukku.

Dan masih banyak lainnya . . .

Di satu sisi, melihat postingan orang-orang dengan momen nostalgianya membuat saya ikut berpikir seperti warganet lainnya. Bahwa memang benar, kita akan merasa kehilangan ketika sesuatu telah tiada. Kebanyakan dari kita tidak benar-benar menghargai apa yang sudah kita miliki, apa yang telah kita perjuangkan, hingga perlahan semua itu hilang. Terkadang, saya pun begitu.

Sebagian dari kita sering lupa, apa, siapa, yang pernah membahagiakan kita. Kita terlalu disibukkan dengan hal-hal yang baru, lupa bahwa yang lama terkadang adalah yang paling berkesan. Kita terlalu disibukkan dengan capaian-capaian terbaru, hingga lupa bahwa seharusnya kita bersyukur dengan capaian yang telah kita raih.

Semoga #Terimakasihpath bisa membuat kita sadar, membuka mata kita lebih lebar atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita sendiri.

Goodbye

No comments:

Post a Comment