Tuesday, August 28, 2018

F.R.I.E.N.D

Kali ini, jangan lagi mengeluh. Biarkan postingan ini sesekali merasa bahagia…

Kemarin menjadi suatu hari bahagianya bagi teman saya. Hmm sebut saja namanya Z. Singkat cerita, Z adalah teman baik saya di kampus, dan kemarin dia baru saja menghilangkan masa lajangnya. Yap, ucap Ijab Kabul sudah berkumandang dan sambutan kata SAH menggelegar mengartikan bahwa teman saya sudah menjadi seorang ISTRI. Well, kalau kata orang-orang ‘pecah telor’.
Z menjadi orang pertama yang nikah dileting kami. Jadi, rasanya pasti bahagia sekali, bukan begitu Z? (Yes K).

Meskipun kebanyakan dari kami tidak dapat hadir pada pernikahannya (karena jarak), we have plan. Pestanya HARUS!
So let's take the same decision, guys.

Dan satu lagi, selain kemarin menjadi hari bahagia seorang teman saya, hari ini pun sama.
Tetapi beda konteks.
Sebut saja, T, yang sudah mengakhiri statusnya sebagai mahasiswa.
How to tell this happy atmosphere.
Perjuangan bersama, konsul bersama, niat yang sama, namun beda waktu mengakhiri status mahasiswa. Tetapi melihat perjuangannya menghadapi berbagai macam situasi sulit, yang mungkin saya sendiri tidak akan sanggup menghadapinya, membuat saya merasa bangga pada T.

Ia seorang wanita yang tegar. Seorang kakak yang dewasa bagi adik-adiknya. Seorang teman yang baik bagi teman-temannya, dan tentu saja seorang anak yang berakhlak mulia pada orang tuanya. Masa sulit yang ia hadapi justru bukan membuatnya berpikir untuk ‘menyerah dan berhenti’. Ia justru tetap kuat, semakin kuat. Saya percaya, T mampu melaluinya.

Selamat T.
Saya punya quote favorit untuk kamu.
“Terkadang seseorang dengan masa lalu yang buruk, akan membuat masa depannya menjadi yang terbaik” – Umar Bin Khattab

Terimakasih, T. Ketabahan kamu menghadapi segalanya membuat saya belajar, bahwa kenyataan pahit yang kita lalui, kita tidak pernah benar-benar sendiri.

No comments:

Post a Comment