Dari sudut malam
Yang pernah ambang di batas remang
Waktu yang berlalu tanpa tatap
Miris yang meringis tanpa tangis
Nafas tersengal tetapi memilih rindu
Kau
Bukankah kita bergerak dibumi yang sama
Memandang masa depan yang sama
Tidak memilih
Hati tau kemana harus berlabuh
1, 10, 100, bahkan 1000
Kau hitung waktu
Kau gulir detik
Aku tidak keliru
Kau tatap lembaran kosong
Ku seduh wajah hangatmu
Terurai tawa
Tenggelam rasa
Begitu naluriku
Mendayung asa dengan syahdu
Menggembala rasa dengan merdu
Tiada yang indah
Hingar bingar
Lerai dalam kemabukan
Malam dihadapanmu
Aku menunggu pagi
Menunggu cerita-cerita bahagia
Tetapi
Kau tak lagi hadir seperti kemarin
No comments:
Post a Comment