Monday, January 15, 2018

Sepi dan Mati

Listening Fiersa Besari – Waktu Yang Salah

Pergi saja engkau pergi dariku,
Biar ku bunuh perasaan untukmu
Meski berat melangkah hatiku hanya tak siap terluka

“Jika kau pergi nanti, siapa yang akan kau tinggalkan? Tentu saja aku. Yang akan merasa sepi, kemudian mati.”

Kau bertanya tentang rumput yang bergoyang. Kemudian tertawa renyah sambil berucap bahwa semesta menyuruhmu pergi. Jemariku mengepal kecil. Nafasku terhimpit ribuan tanya yang tak terucap. Kau melangkah. Aku hanya pasrah.

Beri kisah kita sedikit waktu
Semesta mengirim dirimu untuk ku
Kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah

Kau bertanya tentang laut yang terombang ambing. Memandang cakrawala yang semakin merah seakan ingin marah. Bukan, bukan cakrawala. Tetapi aku. Yang sedang menatap punggungmu, menerka-nerka skenario terburuk saat kau berpaling. Tangiskah yang ku hadapi? Atau tawa lebar yang menarik lengkung bibirmu? Atau bahkan lebih (berbahaya) dari itu?

Bukan ini yang ku mau
Lalu tuk apa kau datang
Rindu tak bisa diatur
Kita tak pernah mengerti
Kau dan aku menyakitkan


Kau bertanya tentang orang yang lalu lalang. Memidik satu persatu gambar. Mematahkan jiwa yang sedang bergerak mundur. Menghitung waktu. Tidak, membunuh waktu katamu. Aku merasa sesak, ternyata kau tidak bersama orang yang tepat. 

No comments:

Post a Comment