“Hidup
itu sederhana, namun seringkali kita membuatnya menjadi (semakin) rumit”
“Ada yang mundur saat terabaikan dan ada yang tetap bertahan walau tak diperdulikan. Mengertilah, cinta punya kekuatannya masing-masing” - Dilan & Milea
Maka,
jangan pernah lepaskan “mereka” yang selalu bertahan disisimu, bukan hanya
pada saat kamu tertawa, namun pada titik terendah sekalipun.
Terimakasih,
H. Malam ini, saya kembali mewek setelah melihat foto kirimanmu via
line. Ah, padahal pesanmu “jangan mewek-mewek lagi” tapi justru hal itu yang
membuat saya semakin mewek.
Katamu,
nikmati saja prosesnya. Dan itulah yang sedang saya lakukan sejak kemarin
kemarin. Proses ini sulit, tapi katamu, proses itulah yang akan saya, kamu,
kita rindukan kelak.
Saya
sering menghembuskan nafas berat mengingat ‘proses’, dengan segala proses
yang belum seberapa ini. Tetapi, keberadaan kamu, H, dan mereka semua membuat
hembusan nafas berat saya semakin berarti. Percayalah, selain orang tua dan
keluarga saya, kalian adalah hal terbaik yang tidak ingin saya lepaskan.
Terimakasih
untuk segalanya, untuk kiriman foto ini, dan jam-jam yang pernah kita habiskan
melalui proses-proses itu.
Rasanya, jari-jari ini ingin mendeskripsikan jam-jam –kita sebut proses – yang kita lalui itu. Tetapi, biar sajalah. Biar saja proses ini berjalan dengan kekuatan 'harapan' yang pernah kita impikan. Kelak, jika memang harus dituliskan, biarkan hasil menjawabnya terlebih dahulu.
Rasanya, jari-jari ini ingin mendeskripsikan jam-jam –kita sebut proses – yang kita lalui itu. Tetapi, biar sajalah. Biar saja proses ini berjalan dengan kekuatan 'harapan' yang pernah kita impikan. Kelak, jika memang harus dituliskan, biarkan hasil menjawabnya terlebih dahulu.
*with love, Kem
No comments:
Post a Comment