Thursday, June 30, 2016

3 ke-TEPAT-an

Percaya gak sih sama “Berkah di Bulan Ramadhan?”

Saya sudah melaluinya, percayalah.

Awalnya keasikan lihat status orang, pembicaraan orang dan semuanya tentang orang lain yang menyatakan tentang berkah Bulan Ramadhan yang didapatnya. Mulai dari obrolan ciwi-ciwi seangkatan, kemudian obrolan buka puasa bersama. Ya it was so confused. Dimana berkah bulan ramadhan untuk saya? Kapan berkah bulan ramadhan untuk saya?

Sambil menunggu berkah bulan ramadhan, saya mendapatkan hal tragis menakjubkan. Ah, tidak perlu dibahas disini ya, hanya akan membuat saya drop tak terkira.
Bad expectation.

Saya jadi teringat, quote dari dosen saya. Ia mengatakan bahwa terkadang sesuatu yang baik itu terjadi karena keajaiban yang tepat yaitu: “orang yang tepat di tempat yang tepat  pada waktu yang tepat” (sekiranya begitulah, mungkin sedikit terbalik atau kekurangan/kelebihan). Baginya, suatu perubahan yang baik itu bisa berawal dari ke-TEPAT-an 3 hal tersebut. Ia menyebutkan salah satu contoh yang jelas nyata sudah terjadi, di lingkup kampus saya sendiri.

Waktu demi waktu, saya pikir saya akan menemukannya sendiri –menemukan 3 ke-tepat-an tersebut. Alhamdulillah, dibulan yang suci ini, saya mendapatkan berkah bulan ramadhan setelah menantinya. Dan saya membuktikan 3 ke-tepat-an tersebut pada akhirnya. Ada semilir-semilir kebahagiaan yang mewarnai bingkisan bibir saya saat sedang menulis ini.

“Apakah ini berkah bulan ramadhan yang telah saya nantikan?”

Belum lagi sambil menulis ini saya mengingat kejadian tadi malam. Saya sedang berbuka bersama dengan beberapa teman wanita yang kece-kece tiada tara, 7 orang. Setelah berbuka dengan air putih dingin dan memakan beberapa kentang goreng saya dan beberapa teman langsung menunaikan ibadah shalat magrib. Kemudian kami menikmati hidangan makanan. Saya memesan makanan paket: nasi +  ayam + teh dingin + kentang goreng. 2 dari teman saya memesan paket yang memiliki es krimnya. Setelah selesai makan, es krim mereka pun tiba. Ah, lidah saya langsung tergiur senyalir dengan lelehan es krim di mangkuk kecil tersebut. Icip-icip, sebut saja namanya Riska, dia langsung menawari es krim nya untuk saya.

Apakah ada alasan untuk saya menolaknya?
Tentu saja tidak.

Saya memegang sendok yang berukuran kecil dalam mangkuk tersebut, kemudian mengambil es krim diujung sendok hingga memenuhi 1 sendok. Lezat!

Singkat cerita, abang-abang kece yang berprofesi sebagai pelayan berpakaian hitam-hitam tersebut menghampiri meja kami sambil membawa 2 mangkuk es krim. Sambil tersenyum dan meletakkan mangkuk es krim tersebut di meja kami, ia mengatakan bahwa es krim tersebut untuk kami.
Mata saya langsung melotot dan hawa kebahagiaan mengalir dari ujung rambut sampai kaki (lebay deh). Tatapan satu meja langsung mengarah pada saya dan tersenyum penuh makna.

Teriakan histeris langsung saja mengalir tanpa berkompromi dengan saraf sensorik saya. Salah satu mangkuk es krim tersebut langsung saja menepi dihadapan saya. “Alhamdulillah, berkah di bulan ramadhan” es krim pun langsung masuk kedalam mulut lincah saya, mengemutnya dengan sedikit terburu-buru, khawatir akan mencair. Bahkan saat menulis kisah tadi malampun, lelehan es krimnya seperti masih mengalir disela-sela bibir saya. Betapa tidak, sudah berminggu-minggu (mungkin 3 minggu) saya tidak memuaskan diri dengan makan es krim.

Kembali lagi ke topik sebelumnya.
Pagi ini, setelah sibuk mencari beberapa referensi untuk tugas laporan, sayapun memutuskan untuk konsultasi dengan salah satu bapak yang duduk sekitar 3 meter disebelah kiri saya. Saya mengutarakan beberapa ide yang sudah saya susun dengan menampilkan sticky notes yang memenuhi setengah background laptop saya. Singkat cerita, ia tertarik dengan salah satu ide saya. Padahal saya sudah hampir menyerah dengan ide tersebut. Namun, cara dan olah kata yang disampaikannya membuat semangat saya kembali hidup dan membara. Saya optimis.

Jadi di sinilah letak “orang yang tepat di tempat yang tepat  pada waktu yang tepat” nya. Yang saya sebut sebagai berkah di bulan ramadhan.
Saya sudah konsultasi pada orang lain, namun belum mencapai hasil seperti saat ini.
Saya sudah berada ditempat ini untuk beberapa minggu, dan hari ini menjadi hari yang begitu tepat.
Dan saya sudah menunggu waktu yang baik untuk memulai, dan inilah waktu yang tepat yang sudah saya dapatkan.

Terimakasih, Bapak.
Saya sudah menemukan kembali sisi yang sedikit mulai berpaling dari harapan saya selama ini.

Inilah berkah di bulan ramadhan buat saya. Bagaimana dengan kamu?


#EdisiRamadhan

No comments:

Post a Comment