Akhir-akhir ini jarang nulis. Mungkin karena
inspirasi sedang mati, atau mungkin karena inspirasi beranjak meninggalkan
kesepian. Entahlah.
Dear Soul
Jika ada perbedaan, barangkali kenyataan berbicara
benar. Karena dilihat dari sudut mana pun dunia terus berubah –meski bumi bulat
dan tidak memiliki sudut. Setiap waktu terasa terbuang sia-sia, soul. Entah karena mulai lelah
menghadapi kenyataan hidup yang begitu abstrak, atau lelah karena semakin kalah
oleh waktu. Yang pasti, tingkat kerapuhan terus meningkat.
Rasanya baru sepekan lalu nyemangatin orang lain,
tapi sekarang rasanya butuh 1000 orang untuk nyemangatin saya lagi, atau cukup
1 saja?
Saya takut jika berubah jadi monster.
Kalau selama ini setiap ucapan yang keluar dengan
sengaja terasa menyakitkan, percayalah itu bukan keinginan saya. Saya tidak
pernah benar-benar berniat membuat orang lain, siapapun, terluka karena ucapan
saya.
Monster.
Soul,
sedikit kesakitan hati yang selama ini ada, mungkin seiring waktu tumbuh
membesar menjadi sebuah monster dalam diri. Sedikit luka yang saya pikir akan
pulih seiring waktu ternyata berubah menjadi suatu hal yang membuat saya bukan
diri sendiri seutuhnya lagi.
Saya bingung.
Setiap kali menatap cermin, di sana hanya ada
sepasang wajah yang selalu saya kenali. Tetapi terkadang, wajah itu berubah
menjadi sesuatu yang entah siapa. Saya tidak pernah tau. Barangkali saya akan
menemukan jawabannya di setiap nasihat yang saya dengar, atau barangkali di
setiap waktu yang terus saya nantikan. Saya tidak tau.
Soul,
Tadi pagi sebuah quote melintas di wajah smartphone
saya.
No comments:
Post a Comment