Lama sekali, setelah dahulu begitu lelah bercerita
panjang lebar. Rasanya daun-daun yang berguguranpun terlihat jauh lebih indah
saat ini. Mungkin karena terlalu memendam seorang diri, terlalu menutup diri demi
terlihat “baik-baik saja” meskipun kenyataan sebaliknya, pada akhirnya lelah
menimbulkan berbagai macam monster dalam diri.
And here we are, standing...
“Keep being
you, orang lain butuh kamu. Ada orang yang sayang perhatiin kamu selalu,
kalau kamu tiba-tiba sensi sama orang yang enggak bersalah gimana?” teguran
kecil yang menyentuh hati. Bahkan karena sedikit keeogisan saja, yang seharusnya
hanya membakar rumput pada lahan kecil malah membakar 1 ladang penuh.
“Kontrol emosi sama orang di sekitar, jangan sampai
menyakiti hatinya karena kita. Oke. Saya tidak lebih baik dari kamu. Kamu pasti
bisa. Karena sekarang saya saja sudah bisa santai karena nasehatmu. Saya dengerin
kok nasehat kamu. Sekarang giliran kamu yang dengerin nasehat saya ya. Jaga sikap
sama orang-orang di sekitar. Banyak yang butuhin kamu, termasuk saya.” Ending yang
cukup membuat ketukan-ketukan kecil untuk membuka pintu kesadaran. Pada akhirnya,
lagi-lagi api keegoisan memang harus disiram oleh air yang sejuk, kesabaran.
![]() |
http://applesay.tumblr.com/ |
No comments:
Post a Comment