Mengapa
bersedih jika sang pujangga menitip cinta?
Bukankah
cinta sang pujangga seelok matahari pagi yang bersinar demi seluruh alam jagat
raya?
Jagalah
si hati yang lembut
Sang
pecinta mimpi yang bergelora dalam ayunan waktu
Agar
ketika ia layu pun masih ada setetes air yang menyelamatkan hidupnya.
Bukankah
cinta telah menulusuri jalan setapak dalam dinginnya malam?
Menyelimuti
sekabut terpal kedamaian meski hati telah kusam
Kenapa
cinta masih mendayung indah dalam kegelapan?
Karena
ia tidak ingin putus harapan
Menyaksikan
embun pagi menghilang dalam kesakitan yang menjelma menjadi matahari
Kemudian
hilang.
Ini
cinta
Bahwa
kamu pantas untuk dicintai.
No comments:
Post a Comment