Sunday, November 30, 2014

Sajak Cinta



Mengapa bersedih jika sang pujangga menitip cinta?
Bukankah cinta sang pujangga seelok matahari pagi yang bersinar demi seluruh alam jagat raya?
Jagalah si hati yang lembut
Sang pecinta mimpi yang bergelora dalam ayunan waktu
Agar ketika ia layu pun masih ada setetes air yang menyelamatkan hidupnya.

Bukankah cinta telah menulusuri jalan setapak dalam dinginnya malam?
Menyelimuti sekabut terpal kedamaian meski hati telah kusam
Kenapa cinta masih mendayung indah dalam kegelapan?
Karena ia tidak ingin putus harapan
Menyaksikan embun pagi menghilang dalam kesakitan yang menjelma menjadi matahari
Kemudian hilang.

Ini cinta
Bahwa kamu pantas untuk dicintai.

No comments:

Post a Comment