Sunday, October 26, 2014

Yang Mana?



Ingin bangun dari mimpi, ketika banyak hal di dunia ini yang membuat air mata harus mengalir dengan atau tanpa keihkhlasan.
Ingin berlari dari mimpi, ketika banyak cobaan melanda jiwa yang begitu rapuh, begitu banyak serpihan yang mulai kehilangan jejak.

1hal, 2 harapan, 3 pilihan. Memacu adrenalin, mengupas setiap helai kehidupan yang bersembunyi dibalik jeruji tawa. Satu persatu kebahagiaan mulai terenggut. Kebanyakan harapan kian menghilang. Selebihnya, tersisa isak tangis yang mendekam dalam kebisuan tanpa kedipan.

Hidup yang kejam, atau waktu yang tajam?

Tawa-tawa diluar sana begitu riuh, menyisakan gema tiada henti. Tersayat seluruh daging yang mulai membeku. Bahwa untuk menutupi diripun, mata tak mampu terpejam. Telinga bahkan tak bisa mendengar lagi. Hanya hati yang mulai menangis, melihat diri yang penuh ke-iba-an. Tiada petunjuk.

Hidup tidak kejam. Pun waktu tidak pernah tajam. Yang kejam hanyalah orang orang yang tak mampu melihat kebahagiaan orang lain. Yang tajam hanyalah orang orang yang mengganti kebaikan dengan kejahatan. 

Lantas, dari sisi mana hidup bisa melihatmu dalam keadaan baik?

No comments:

Post a Comment