Thursday, August 29, 2013

Terkenang



Sebesar apapun kamu berusaha, waktu tetap tidak akan mau menunggu mu. Sadarlah.



Dunia selalu begitu. Seharusnya kamu harus sadar itu. Dari dulu kamu harus sadar. Ayolah sadar, waktu yang dulu tidak akan mau kembali lagi padamu. Bukalah matamu. Ini waktu yang sekarang. Terimalah. Semua bisa berubah, dengan ataupun tidak kamu inginkan. Kamu harus mulai mengerti. Kapan lagi kamu akan terus merasa seperti manusia bodoh seperti ini? kamu tau bagaimana bodoh? Itu seperti kamu. Wanita bodoh, yang selalu menunggu waktu, meratapi masalalu, kemudian hanya bisa menangis. Sudahlah. Hapus air matamu. Jalani saja waktu yang sekarang. Kau pasti akan merasa lebih baik jika menikmatinya. Setidaknya, ya kamu bisa merasa lebih baik.

Oke oke, aku mengerti. Itu akan sama saja. Kamu tidak akan merasa lebih baik sedikitpun, benar begitu? Lantas, apa yang kamu inginkan? Kamu ingin terus menangis seperti wanita bodoh? Kamu pikir hidup kamu hanya untuk menjadi wanita yang selalu menangis? Ayolah bangkit. Ciptakan hari hari mu dengan tawamu yang seperti dulu. Setidaknya hapus saja dulu air matamu. Semuanya akan baik baik saja.

Hidup bukan hanya sekedar untuk makan, apalagi menangis. Jadi, bangkitlah. Buat hari hari mu indah.

Sudah lama, aku ingin mencicipi nasi goreng pedas bersama sahabat ku lagi disalah satu rumah makan. Tempatnya cukup terjangkau. Hampir setiap saat kami pergi ke rumah makan tersebut selalu memesan makanan yang sama. Aku benar benar merindukan saat itu, bersamanya. Hampir selalu berdua kami pergi kesana, dengan membawa sebuah motor dan disepanjang jalan selalu bersuka cita, terkadang juga memikirkan makanan apa yang akan kami pesan. Haha sedikit berlebihan memang, tetapi pada akhirnya makanan favorite kami tetap tertuju pada nasi goreng pedas tersebut yang tak lain namanya ‘nasi goreng gila’. Itulah alasan pertama, pertama tama kali kami tertarik dengan nasi goreng gila itu. Selain namanya yang unik, menarik semua pengunjung termasuk aku dan sahabatku, kami berdua juga menyukai makanan pedas.

Pada hakikatnya aku tau, lambung ku sangat bermasalah dengan makanan pedas, tetapi apa boleh buat. Aku hanya ingin menikmatinya. Toh, saat ini aku juga tidak bisa menikmatinya lagi. Aku hanya bisa membayangkan saat saat bersamanya sekarang, kenapa? Karena, ya seperti semua orang, ingin mengejar impiannya. Dia juga begitu. Jadi ia pun memutuskan untuk terbang ke pulau yang jaraknya begitu jauh dariku, menuntut ilmu di salah satu universitas ternama di Indonesia. Semoga kamu sukses ya sahabatku. Jangan seperti aku, yang mempunyai impian, namun itu hanya sekedar impian, tidak akan pernah terwujud. Ya sudahlah, aku tidak ingin membahasnya lagi. Aku hanya ingin bahagia dengan apa yang sudah aku dapat sekarang. Tuhan selalu tahu yang terbaik untuk ku.
Keep fighting ^^

Hai, kamu tahu? Aku rindu kamu. Sangat merindukanmu. Aku menunggumu pulang.
Yaampun, ini sudah kesekian kalinya aku selalu berkata menunggu mu pulang. Kasian ya. Tetapi sosok mu tak pernah hadir setiap hari, mengetuk pintu dan membawakan es krim favorite ku.

Yah aku mulai ngeyel tak jelas lagi. Haha sudahlah. Sepertinya aku butuh waktu memang. Tidak tidak, waktu selalu jalan dan berlalu begitu saja di hadapan ku. Hanya sesaat bisa membawa perubahan padaku, kemudian ya akan kembali seperti semula. Benar begitu waktu?

Hai waktu, bisakah kau mendengarku. Aku ingin kau membantuku. Bisakah kau membawakan waktu yang dulu padaku? Aku merasa kesepian tanpa sosok sosok mereka yang dulu selalu mengisi waktu 24 jam ku. Aku rindu.

Maaf ya, aku meminta sesuatu yang terlalu berlebihan. Padahal aku sudah tahu jawabannya. Terimakasih ya, setidaknya aku masih memiliki waktu yang sekarang, meskipun waktu yang dulu telah pergi.

Ooh yang terindah disana
Saat ku dendangkan tentang mu galau
Oh sudah terlukis disana
Kita pernah bersama disatu hari yang cerah

Kau ceritakan dongeng dunia
Penuh dengan cinta yang tak terlupakan

Langit biru selalu indah disana
Selalu bayangkanmu ada di dekatku
Cerita itu terlukis dengan indah
Woo oow oow oee
Terbayang kita pernah bersama
Disatu hari yang cerah

Budi Doremi – 1 Hari Yang Cerah


Aku tahu, langit selalu biru di atas sana setiap aku menatapnya. Aku suka warnanya yang biru. Sebiru langit. Dulu, aku sering mendengar orang mengatakan “raihlah mimpimu setinggi langit”. Karena begitu polosnya aku dulu, jadi aku berpikir untuk menjadi astronot, agar bisa menggapai langit. Haha masa masa terpolos memang. Tetapi sekarang tidak lagi. Meraih mimpi setinggi langit bukan berarti kamu harus menggapai langit tertinggi kok. Tenang saja. Kalau semua orang jadi astronot menggapai langit, loh siapa yang jadi guru, dokter, pilot, pramugari, karyawan, petani, dan lain lainnya. Itu hanya sebuah kalimat kiasan saja, untuk memacu semangat semua orang agar menjadi manusia manusia yang sukses kelak. Kita di suruh bermimpi setinggi langit, kalau bisa langit tertinggi. Kenapa? Karena kalau pun kamu tidak bisa meraih langit tertinggi tersebut, setidaknya kamu tidak jatuh jatuh kali. Karena masih banyak langit dan tempat tempat di bawahnya yang membutuhkanmu. Mereka lebih membutuhkan mu berada disana.

Itu yang selalu menjadi pedoman ku. Kalaupun aku jatuh, setidaknya aku tidak jatuh ke tempat yang gelap, seperti di inti bumi mungkin hehe. Aku masih bisa merasakan hangatnya matahari yang bersinar setiap hari, dan tentu saja melihat langit biru. Karena aku selalu menyukainya. Warna birunya. Apalagi hiasan awan awan putih yang selalu nongkrong bersamanya. Itu semakin memperindah tatapan ku melihat langit di atas sana. Ya meskipun terkadang, awan awan juga tidak selamanya putih. Ada saat dimana ia memperburuk pandangan ku menatap langit. Tetapi kemudian aku suka butir butir air yang di sebut hujan itu jatuh dari awan. Ia selalu memberikan kesejukan kepadaku dengan caranya sendiri. Aku juga menyukai awan.

Hai, terima kasih semuanya ya. Telah mengisi hari hariku. Terimakasih banyak.

No comments:

Post a Comment