Mereka yang tersadar mungkin pernah bermimpi,
Atau mereka yang bermimpi mungkin pernah tersadar.
Apapun itu, ini pilihan hidup. Kita tidak bisa menentang, tetapi
kitalah yang ditantang.
Well, kenyataan dalam hidup ini selalu rumit. Kita pernah berkata,
juga pernah berbohong. Kita pernah berjanji, juga pernah mengingkari. Apa yang
kita lihat, raba, dengar, semuanya adalah apa yng kita pikirkan. Apa yang
dilakukan, semua adalah apa yang dikehendaki.
Manusia pernah bercerita tentang dirinya, tetapi dengan begitu saja
bisa mempercayainya. Kenapa kita begitu terlena oleh kehidupan? Yang belum
tentu setiap perkataan tiada dusta. Kenapa kita selalu berada di pihak yang
tersalahkan? Bila pada kenyataannya kitalah yang menyalahkan?
Apakah harus seperti ini?
Bisakah kita bersyukur atas apa yang sudah kita miliki?
Kita hanya butuh keyakinan, kepercayaan. Jadi tidak perlu
memusingkan diri dengan hal hal yang entahlah kapan benarnya itu. Semua hanya
bayangan dari permainan pikiran kita. Yang terlalu merisaukan kehidupan. Terlalu
memperbesar apa yang seharusnya sebutir debu.
Pikiran yang entah kapan suatu saat nanti akan merusak semuanya.
Kita manusia, sudah di takdirkan. Kenapa harus bingung? Kenapa harus
memilih jalan yang berliku jika Tuhan telah menyediakan jalan yang lurus untuk
kita lewati? Ya meskipun di setiap jalan itu kita temukan lubang. Tetapi kenapa
kita harus mengambil jalan yang berliku itu? Karena kita berpikir jalan itu
akan lebih mudah dan lebih cepat sampai di tempat tujuan kita? Itu yang manusia
pikirkan?
Hey, Tuhan telah menyediakan jalan yang lurus untuk kita tempuh. Kenapa
kita masih memelih jalan yang berliku?
Telusuri hidup kita sendiri. Ini jalan kita. Tuhan telah
menyediakannya untuk kita. Kenapa kita harus repot repot untuk memilih jalan
yang lain?
No comments:
Post a Comment