Rindu-rindu
itu seperti tetesan hujan. Adakalanya jatuh tepat di atas genting dan bergeming
sepanjang waktu. Kadang pula jatuh pada lembutnya tanah, tanpa suara tanpa
rasa, yang ada hanya segumpal asa.
Aku
ingat, aku pernah se-rindu ini. Pada ranting-ranting pohon yang memahami
rasaku. Pada nada-nada kicauan burung yang menjadi saksi pagi ku. Aku ingat,
pernah merindu senyumnya yang hadir dalam setiap mimpiku. Hari itu, rindu ku
terbagi. Pada ombak yang melaju tinggi, membawa desing kapal kepergianmu. Hari
itu, rindu ku mulai terurai, pada angin dingin yang membeku setiap ingatanku.
Mulai hari itu, rindu ku tak lagi utuh. Lembaran demi lembaran citanya mulai
sirna, melayang perlahan dalam dekap malam. Aku kehilangan rindu.
Tak
usah tanya perihal rindu ini. Biarkan dia bercerita pada bayangan malamnya
sendiri. Jika kelak kau terbangun dari mimpi, kau akan menemukanku kembali
sebagai rindu yang telah kau lupakan.
END
No comments:
Post a Comment