Thursday, November 20, 2014

Harapan

Antara mekar dan layu, terbesit suatu harapan. Harapan untuk menjadi aku, kamu, kita. Harapan untuk menjadi satu yang mengerti, satu yang sepakat, satu yang bersatu. Harapan dibalik semua kekecewaan yang pernah ada. Harapan demi kesalahan masa lalu yang terbuat. Harapan karena mengikhlaskan masa-masa yang seharusnya tak lekang oleh waktu.

Karena di balik satu masa 'harapan' bisa mengguncang dunia kita pada sisi lain. Dibalik satu masa 'harapan' kita berhasil menakhlukkan dunia pada sisi lain. Lantas, kemana satu masa 'harapan' yang dulu pernah berjanji untuk bisa mengikuti satu sama lain?

***

Percayalah, dibalik kekecewaan pasti ada secuil harapan. Harapan yang seperti apa? Seperti apa yang kita harapkan pastinya. Maka percayalah, bahwa sebesar apapun itu kamu pernah berharap, harapan akan selalu ada di depan keningmu, menunggumu menjemputnya dengan rangkulan hangat dan tawa ringan yang akan mengawali semuanya meski harus dari nol. Hanya sebuah “Harapan” sebuah harap indah yang mungkin pernah kau lupakan tetapi takkan pernah mungkin bisa kau lupakan.

No comments:

Post a Comment