Thursday, April 29, 2021

Lessons from Reply 1988

Hei, apa kalian pecinta drakor?
Apa drakor terakhir yang kalian nonton?
 
Well, saya bukan pecinta drakor. Tetapi, sesekali cukup menikmati ketika teman-teman sedang membahas hal tersebut, meskipun 5 menit setelahnya saya merasa bosan mendengarkan cerita mereka. Kenapa? Karena saya tidak paham apa yang mereka katakan. Aktor-aktor korea, drama ini drama itu, si ini yang di drakor ini main di drakor itu, si aktor ini cinlok dengan aktor itu di drama yang ini, dsb.
 
Beberapa teman saya pasti sudah paham sih. Mereka tidak akan membahas dunia per-drakor-an dengan saya. Kalau sedang ngumpul atau telfonan rame-rame, terus pembahasan mereka tiba-tiba mengalir ke drakor, saya hanya akan menjadi pendengar. Dimenit kesekian mereka akan sadar, seakan-akan saya menghilang dari percakapan, salah satu pasti akan menyeletuk. “Udahlah, Si K enggak paham. Kita ganti topik aja”. Sungguh pengertian. Tetapi, saya ingin membiarkan mereka bahagia beberapa menit lagi. “Enggak apa, lanjut aja. Aku dengerin kok”.
 
Setahun lalu, ketika pandemi menyelimuti rutinitas hari hari, saat orang-orang hanya bisa berdiam diri dirumah, drakor pun menjadi alternatif. Bahkan, beberapa drakor lama kembali booming. Sebut saja salah satu nya Reply 1988. Seperti biasa, teman-teman akan heboh menceritakan drakor-drakor tersebut, beranda twitter dan Instagrampun sama.
 
Setahun berlalu. Tidak ada rutinitas drakor yang saya jalani. Tetapi, 1 bulan lalu, akhirnya saya memutuskan untuk memulai Reply 1988. Itupun karena salah satu teman saya sudah merekomendasikan drakor ini berulang kali. Katanya, saya wajib nonton drakor yang satu ini.
Well, akhirnya drakor Reply 1988 pun rampung setelah 1 minggu. Dan benar, ada banyak kisah inspiratif tentang kehidupan yang berhasil tergambarkan. Jika kau ingin tau drakor ini bercerita tentang apa, silahkan di tonton. Saya hanya akan  mengulas sedikit bagian terbaik versi saya.
 
Di episode awal, kita akan disuguhkan sebuah drama kekeluargaan, dimana keluarga tersebut terdiri dari seorang ibu, seorang ayah, seorang kakak perempuan, seorang anak tengah perempuan, dan seorang adik laki-laki. Saya meringis melihat kehidupan anak tengah tersebut. Rasa-rasanya ia seperti anak yang tidak dianggap di keluarga tersebut. Sang Ibu fokus kepada anak tertua, dan sang ayah fokus pada anak terakhir. Sungguh menyedihkan. Saya jadi bertanya-tanya, apakah realita anak tengah kebanyakan seperti itu?
 
Di epidose lainnya, saya jadi belajar bahwa “salah satu cara membuat seorang ibu bahagia adalah dengan menghargai masakannya”, meskipun masakannya terasa hambar atau terlalu asin. Saya jadi teringat sebuah percakapan dengan seorang teman. Ia berkata, di rumahnya ada kakak atau saudaranya yang memasak. Terkadang untuk menghargai mereka, ia selalu makan pagi sebelum keluar rumah. Jika sesekali makanannya terasa hambar, ia akan berkata “Makanannya enak. Tetapi jika ditambah sedikit lagi garam akan terasa lebih nikmat.” Well, setiap orang punya caranya masing-masing.
 
Drakor ini menyuguhkan kehidupan bertetangga yang sangat sosial. Saya sampai bertanya-tanya, memang ada realita kehidupan bertetangga yang seperti itu? Bahkan tidak ada iri dengki. Mereka sangat sering berbagi masakan, bahkan anak tetangga A bisa saja makan dirumah tetangga B. Anak-anak mereka (berlima) semua cukup akrab, mereka hidup bersama dari kecil.
 
Ada juga cerita tentang seorang ayah yang memiliki sifat “enggak enak-an”. Meskipun hidup pas-pasan, ia gampang iba terhadap orang-orang miskin yang sedang berjualan. Jadi, hampir setiap malam ia selalu pulang dengan membeli barang-barang yang bahkan tidak dibutuhkannya. Itu semua ia lakukan agar dagangan orang-orang tersebut laku. Baik, meskipun diri sendiri masih kekurangan.
 
Ada juga episode yang menceritakan seorang ibu yang harus melakukan sebuah perjalanan selama beberapa hari. Ia cukup khawatir meninggalkan suami dan dua anak laki-lakinya dirumah. Mereka akan makan seperti apa, membereskan rumah seperti apa, dan sebagainya. Lalu saat ia kembali pulang, melihat keadaan orang-orang di rumah baik-baik saja dan seisi rumah rapi, ia justru merasa sedih. Kenapa? Cari tau jawabannya di Reply 1988 :v
 
Dan yang paling menyentuh dari Reply 1988 ini menurut saya adalah tentang persahabatannya, yang sudah terjalin sejak mereka berlima kecil. Mereka sering menghabiskan waktu di salah satu kamar untuk makan atau nonton film bersama. Mereka saling membantu, meminjamkan barang dan lain-lain. Ada satu momen yang menurut saya ini adalah puncak dari makna persahabatan. Ketika salah satu dari mereka sedang merasa gagal, kalah disebuah pertandingan dimana ia selalu menang dalam pertandingan ini. Semua orang tua berusaha menjaga perasaannya, tidak mengungkit-ungkit kekalahannya dalam pertandingan. Bahkan orang tua-orang tua mereka menyuruh anak-anaknya untuk tidak mengganggu dan menyebut-nyebut kekalahan tersebut serta melarang mereka ke rumah temannya. Menurut para orang tua, hal tersebut justru akan membuat si teman yang mengalami kekalahan ini akan semakin merasa sedih. Tetapi yang terjadi adalah, ke 4 orang ini justru kerumah temannya yang kalah. Saat dilihat temannya sedang terpuruk, mereka:
Astaga. Kudengar kau habis dihajar. Bagus. Kau telah mempermalukan kota kita
Kudengar kau kalah. Astaga.”
Kudengar mereka menghabisimu. Ya. Sudah waktunya kau kalah. Sudah waktunya bagimu untuk kalah
Kemudian si kawan yang kalah menjawab “Ini kesalahan.”
Kesalahan apa? Pemain Go genius tak boleh lakukan kesalahan.”
Ia menjawab lagi “Apa aku harus menang tiap hari?”
Kau harus menang tiap hari. Kau tak boleh kalah, kena sial, terpuruk, atau bahkan buang air besar. Tidak, kau boleh buang air besar, tapi tidak boleh bau.
Mereka berlima tertawa.
Hei, apa kau boleh tertawa? Memaki saja. Lihat. Cobalah.” Si kawan mempraktikan sebuah cacian.
Si teman yang kalah mencoba mengikutinya. Kemudian ia tertawa lepas dan merasa bebannya hilang. It is ok to be not ok.

Setiap teman, punya caranya sendiri untuk menghibur teman lainnya.

1 comment:

  1. 1xBet korean - Legalbet
    We review and provide the best 1xbet korean legal soccer betting markets in South Korea. We have the best sportsbooks, worrione bonus 바카라 codes and promotions.

    ReplyDelete