Listening : Padi – Harmoni
Akhir-akhir ini saya sering memikirkan
kalimat yang sama, sebuah pertanyaan yang selalu saya tanyakan pada diri
sendiri
“Hey K, jika kamu hidup ditengah orang-orang
demikian, apakah kamu akan berubah menjadi seperti mereka?”
‘demikian’ sesuatu yang tak perlu saya
deskripsikan di tulisan ini. Saya yakin, kita punya hal ‘demikian’ yang
berbeda. Sesuatu yang barangkali akan kau cintai atau kau benci. Jika itu
berbeda, bukan berarti kita hidup di zaman yang berbeda. Hanya saja, ini
masalah konteks, yang tak mungkin tertulis di tulisan ini.
Jika saya berbicara via telfon dengan
teman-teman saya, rasanya saya selalu menyampaikan pesan pada mereka.
“Jika suatu saat nanti saya berubah,
jika suatu saat nanti saya menjadi seperti mereka, tolong ingatkan saya untuk
tetap jadi diri sendiri.”
Kau membuatku mengerti hidup ini
Kita terlahir bagai selembar kertas putih
Tinggal kulukis dengan tinta pesan damai
Kan terwujud Harmony...
Kertas-kertas putih, dan tinta pesan
damai.
Beberapa hari ini, ketika kepala saya
sibuk memikirkan jawaban dari kalimat itu, saya justru mencari kesibukan lain.
Mengenal orang-orang baru, mencoba akrab dengan mereka. Mengunjungi kembali
beberapa teman lama, mencoba tertawa dengan mereka. Tetapi rasanya tetap tidak
ada jawaban.
Segala kebaikan
Takkan terhapus oleh kepahitan
Kulapangkan resah jiwa
Karna kupercaya
Kan berujung indah
“Hey K, jika kamu hidup ditengah orang-orang
demikian, apakah kamu akan berubah menjadi seperti mereka?”
Entahlah. Yang saya tau, saya selalu lebih suka menjadi diri sendiri.
Menimang-nimang hal baik atau buruk dengan cara sendiri. Memperbaiki emosi dan
penat dengan cara sendiri. Dan bahagia
dengan cara sendiri.
Tetapi, diwaktu-waktu tertentu, keraguan
kerap hadir.
Dan saya kembali mengusir keraguan
dengan cara sendiri.
Seharusnya, saya tau jawabannya. Seharusnya…
No comments:
Post a Comment