Beberapa hari lalu, saya mendapat
kabar bahagia dari seorang teman baik. Akhirnya, rasa resah yang sempat singgah
dihatinya untuk waktu yang cukup lama, terjawab sudah. Dan saya, mengucap
syukur yang teramat bahagia. Rasanya, benar benar bahagia mendengar kabar
bahagia darinya langsung. Mendengar bahwa perjuangannya tidak pernah sia-sia.
Menjadi saksi pasif dalam setiap usahanya, akhirnya membuahkan hasil.
Selamat ya. Saya bangga dengan kamu.
Seseorang yang begitu spesial dalam hidup saya. Yang selalu tau jatuh bangun
yang saya alami. Yang selalu membuat saya tegar, bahkan disaat saya nyaris
kehilangan harapan, kamu datang memeluk saya, mencerahkan kembali warna yang
sudah pudar.
Saya ingat percakapan kita sekitar 1
bulan lalu.
Terimakasih,
selalu memberi hal-hal positif dalam hidup saya, menuntun saya ke jalan yang
lurus, meskipun saya jarang bahkan tidak pernah memberikan hal-hal baik dalam
hidup kamu. Saya masih ingat, beberapa tahun lalu, kamu menjadi orang yang
selalu membela dan menasehati saya. Kamu tidak pernah lelah memberikan dukungan
dan membuat saya tetap tegar. Bahkan di minggu-minggu terakhir itu, kamu
benar-benar tau apa yang saya butuhkan saat itu.
Serius, saya
tidak tau harus membalasnya dengan seperti apa. Semoga ketika kamu membutuhkan
saya, saya selalu ada di sisi kamu.
Selamat
menetukan pilihan-pilihan hidup ya. Kamu yang paling tau arah hidupmu seperti
apa. Jangan mudah di judge oleh orang
lain. Do your best. Thanks for everything. Please, stay to be my
bestfriend.
Katamu
Makasih
K. You wrong, when you say you didn’t give
positive things to me. Tentu saja kamu banyak memberi masukan dalam hidup
saya. Kamu juga yang paling tau hidup saya beberapa tahun terakhir (termasuk …).
Terimakasih banyak, K. I’ll always be
your friend and be there for you.
Mengingat satu persatu nasihatmu,
membuat saya sedih jika suatu hari akan terpisah jarak dengan kamu. Memikirkan
tentang cerita-cerita yang pernah singgah di bibir kita. Merencakan masa depan
bersama, meskipun memiliki tujuan yang sedikit berbeda. Apa saja.
Sayangnya, kaki kita harus terus
melangkah. Ribuan mimpi masih begitu semangat menyuarakan nama-nama kita. Ah, jika
kali ini kita harus berpisah, semoga kita dipertemukan pada mimpi lainnya.
Good
luck for you :)
No comments:
Post a Comment