Wednesday, June 27, 2018

Tamparan Kehidupan

“Do not expect your friends to be perfect people for you. But, help them to be a perfect person. Because that is the meaning of true friendship.” Anonim

Apasih arti teman/sahabat buat kamu?

Terkadang, entah di titik apa mereka tidak pernah bisa dideskripsikan. Mereka hanya ada, begitu saja. Entah untuk apa. Entah untuk mewarnai salah satu harimu yang kosong, atau menjadi salah satu kisah dalam diary kecilmu, atau bahkan hanya untuk membantumu menulis titik di akhir bab yang tengah kau rangkai. Apa saja.

Makasih ya K, sudah repot repot blablablabla…
Haa, kok repot repot? Kita kan teman semua
Terharu K. Sepertinya K orang yang paling peduli di kita semua
Don’t say that. Saya cuma perlu menghargai sesuatu yang sudah saya dapatkan. Kalian semua
Aaaa K. Kepengen nangis. Kalau main-main ke kotaku, kabari ya.

Disuatu pagi, saya dibuat terharu oleh percakapan di chat tersebut. Di satu sisi merasa sedih ketika disebut “harus repot-repot”. Paham?
Bagi saya, untuk hal yang seperti itu bukan lagi suatu kerepotan yang akan membuat saya membuang-buang separuh waktu saya, tidak sama sekali! Justru, saya merasa itu seperti menjadi kewajiban saya, entah karena itu adalah sebuah alasan klise, kita semua teman atau hanya sekedar alasan tidak enak. Hei, saya pikir, itu bukanlah alasan yang klise. Karena arti sebuah ‘teman’ menduduki tangga yang cukup tinggi bagi saya. Jadi ketika hal hal menyedihkan membuat hari mereka kelabu, maka hari sayapun ikut kelabu, meski tidak semendung yang mereka rasakan.

Jadi, saya tidak ingin dikatakan “repot-repot” lagi. itu hanya akan membuat saya sedih dan merasa menjadi teman yang tidak berguna.

Kenapa, K?

Entah.
Hati dan jiwa saya tergerak begitu saja. Rasanya ada tanggung jawab yang harus saya selesaikan di sana, entah dalam bentuk apapun.
Atau mungkin, justru saya mempunyai alasan sendiri.

Apa?

Saya pernah kehilangan. Dan kehilangan itu cukup memberi saya tamparan yang begitu keras. Hingga saya sadar, harus memperjuangkan apa yang sudah saya miliki, kalian semua, teman. Jangan sampai ketika sudah ditampar oleh kehidupan, sekalinya saya berpaling, kemudian kembali, saya telah kehilangan kalian semua –tiada tersisa.

Apakah itu sebuah alasan?


Photo

No comments:

Post a Comment