“Do not expect your friends to be
perfect people for you. But, help them to be a perfect person. Because that is
the meaning of true friendship.” - Anonim
Apasih
arti teman/sahabat buat kamu?
Terkadang,
entah di titik apa mereka tidak pernah bisa dideskripsikan. Mereka hanya ada,
begitu saja. Entah untuk apa. Entah untuk mewarnai salah satu harimu yang
kosong, atau menjadi salah satu kisah dalam diary kecilmu, atau bahkan hanya
untuk membantumu menulis titik di akhir bab yang tengah kau rangkai. Apa saja.
Makasih ya K, sudah repot repot blablablabla…
Haa, kok repot
repot? Kita kan teman semua
Terharu K. Sepertinya K orang yang paling peduli di
kita semua
Don’t say that. Saya cuma perlu menghargai sesuatu yang sudah saya dapatkan. Kalian
semua
Aaaa K. Kepengen nangis. Kalau main-main ke kotaku,
kabari ya.
Disuatu
pagi, saya dibuat terharu oleh percakapan di chat tersebut. Di satu sisi merasa
sedih ketika disebut “harus repot-repot”. Paham?
Bagi
saya, untuk hal yang seperti itu bukan lagi suatu kerepotan yang akan membuat
saya membuang-buang separuh waktu saya, tidak sama sekali! Justru, saya merasa
itu seperti menjadi kewajiban saya, entah karena itu adalah sebuah alasan
klise, kita semua teman atau hanya sekedar alasan tidak enak.
Hei, saya pikir, itu bukanlah alasan yang klise. Karena arti sebuah ‘teman’ menduduki tangga yang cukup
tinggi bagi saya. Jadi ketika hal hal menyedihkan membuat hari mereka kelabu,
maka hari sayapun ikut kelabu, meski tidak semendung yang mereka rasakan.
Jadi,
saya tidak ingin dikatakan “repot-repot” lagi. itu hanya akan membuat saya
sedih dan merasa menjadi teman yang tidak berguna.
Kenapa,
K?
Entah.
Hati
dan jiwa saya tergerak begitu saja. Rasanya ada tanggung jawab yang harus saya
selesaikan di sana, entah dalam bentuk apapun.
Atau
mungkin, justru saya mempunyai alasan sendiri.
Apa?
Saya
pernah kehilangan. Dan kehilangan itu cukup memberi saya tamparan yang begitu
keras. Hingga saya sadar, harus memperjuangkan apa yang sudah saya miliki,
kalian semua, teman. Jangan sampai ketika sudah ditampar oleh kehidupan,
sekalinya saya berpaling, kemudian kembali, saya telah kehilangan kalian semua –tiada
tersisa.
No comments:
Post a Comment