Wednesday, October 12, 2016

Miss

Hidup ini tu kayak matahari dan bulan. Saling melengkapi? Gak percaya?

Jadi, kita itu ibarat matahari dan bulan. Kisah hidup kita itu ibarat bumi. Nah, cerita kita itu gak akan lengkap dan melengkapi kalau kita gak pernah ketemu dan menukar cerita. Bumi pun begitu. Meski matahari dan bulan hanya bertemu dipersimpangan fajar dan senja, mereka akan tetap melengkapi bumi.

Hei, terimakasih untuk waktunya hari ini.
Aku pikir, kita akan berhenti di suatu titik. Tapi sepertinya Tuhan mempertemukan kita kembali, dengan cerita yang sedikit berbeda dan ending yang sedikit sama. Beginilah cara Tuhan menyatukan kita kembali.

Aku masih ingat, saat itu kita sedang hujan-hujanan, berteduh pada sebuah toko. Aku juga masih ingat, kekonyolan yang pernah aku lakukan dihadapanmu. Sungguh malu, seperti tingkah anak umur 10 tahun. Saat itu, kita sedang melakukan perjalanan untuk mencapai sebuah harapan. Ya, harapan yang telah kamu tanamkan dan berhasil kamu raih. Aku? Jangan ditanya. Dulu, mimpiku belum sebesar mimpimu. Wajar saja aku tak berhasil sampai dititik yang pernah kamu lalui. Tapi, itu tidak masalah. Karena saat ini aku sedang mengejar cita-citaku yang lain. Semoga berhasil seperti mimpimu ya.

Hari ini, rasanya seperti aku menemukan cerita lama ku kembali. Kamu. Entahlah apa kamu memikirkan hal yang sama. Kalau boleh jujur, aku sudah rindu. Rindu pada masa-masa itu, yang belum mengubah jarak diantara kita, seperti beberapa waktu lalu (read:1-2 tahun lalu).

Aku sibuk memerhatikan ceritamu. Melihat satu persatu ekspresi yang terlintas diwajahmu, memerhatikan rona wajahmu yang berubah seketika bahagia maupun sedih. Rindu, benar-benar rindu. Setelah cerita mu berakhir, kau pun memintaku untuk bercerita. Dan tanpa rasa canggung, aku berhasil mengekspresikan semua kepenatan hatiku. Tanpa ada cela, tanpa menutupi sedikit bagian yang ku rasa tak perlu. Mengalir begitu saja. Aku benar-benar rindu. Terimakasih.

Hei, semoga kembalinya cerita kita, tidak akan mengubah apa pun ya.  Tetap seperti ini, begini saja.
Terimakasih.

No comments:

Post a Comment