Friday, November 27, 2015

Karena Takdir

Pada satu masa, seorang adik akan bertemu kakaknya. Jarak telah membuat dua jiwa yang terlahir dari satu rahim Ibu berpisah, membuat jarak kelabu yang kesat mata memisahkan mereka. Adik. Ia tak pernah tau pengalaman pahit-manis seperti apa yang pernah dilalui kakaknya. Kakak. Ia tak pernah bisa memberikan nasihat terbaik untuk adiknya. Hingga titik itu mempertemukan mereka. Mungkin saat itu Tuhan sedang menggarisi takdir hidup kakak beradik tersebut dan mempertemukan garis mereka pada titik potong yang tidak pernah terbayangkan.

“Kenapa kamu harus terlahir setelah kakak pergi?”
Adik hanya terdiam mematung tanpa berkata. Matanya mulai berkaca. Jemarinya begitu gemetar, ingin segera memeluk saudara kandungnya yang berdiri beberapa jengkal dihadapannya.
Sang kakak melangkah semakin mendekat. Tetapi gerakan refleks sang adik yang bergerak mundur membuat kakak menghentikan langkahnya.
“Kamu takut?”
Adik tidak berkutik.
“Kamu tidak pernah tau bahwa kamu memiliki seorang kakak?”
Adik hanya menggeleng.
“Sama. Kakak juga.” Kemudian keduanya saling diam membisu.


Kita dipertemukan tanpa rencana. Lalu dipisahkan, dan segalanya tak pernah kembali sederhana –Mrs. Mraz

No comments:

Post a Comment