Malam minggu, iseng buka-buka youtube, akhirnya sayapun melihat video
kisah inspiratif.
Adalah disebuah panggung impian Tiongkok, seorang gadis berumur 19
tahun yang memiliki wajah cantik dan selalu tersenyum, terlihat bahwa hidupnya
terlalu bahagia. Tetapi siapa yang tahu? Ternyata wanita yang dahulu memiliki
rambut panjang tersebut sedang menderita kanker akut yang sudah menjalar hingga
ke paru-paru. Tetapi karena semangat yang begitu luar biasa, wanita tersebut
akhirnya bisa merealisasikan mimpi dengan usahanya sendiri.
Namanya Lina. Saat ditanya oleh presenter acara tersebut, apakah ia
takut dengan penyakitnya? Dengan tetap tersenyum dan tanpa ragu, Lina menjawab “Tidak”
dengan begitu mantap. Karena dengan senyum yang sama sekali tidak terlihat
dipaksakan, orang-orang (termasuk saya sendiri) akan mengira bahwa ia adalah
gadis paling beruntung. Tetapi ternyata, beban hidup yang dipikulnya tidak
pernah putus, karena sebelum menderita kanker, Ibunya telah lebih dahulu
meninggal dan ia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Lina menyukai olahraga, meskipun dengan kondisi fisiknya yang harus
mengalami amputasi kaki kanan akibat serangan kanker tiba-tiba. Tetapi ia tidak
pernah mengalah pada penyakit yang dideritanya, buktinya ia berhasil
mendapatkan sebuah medali kejuaraan penderita cacat dalam bidang tenis meja. “Penyakit
banyak mengambil keindahan dari hidupnya, tapi tidak bisa mengambil keindahan
dunia di hatinya”, begitulah motivasi tinggi yang digunakannya. Hingga presenter
tersebut kembali bertanya pada Lina. “Yang saya tidak mengerti adalah begitu
banyak malapetaka dihidupmu, kamu masih bisa tertawa. Bisakah kamu
ceritakannya?”
Dengan tetap tersenyum bahagia Lina menjawab “ketawa bisa hidup
sehari, tidak ketawa juga bisa hidup sehari. Kenapa saya harus menangis sehari?”
YaAllah, hati saya bergetar membaca teks kalimat tersebut (karena ia
berbicara dalam bahasa China mungkin). Subhanallah, betapa besar hati yang
telah Tuhan ciptakan kepada Lina. Ia menjawab pertanyaan tersebut tanpa
berpikir panjang dan langsung menancap di hati semua orang yang mendengarnya.
Lina berkata bahwa “saya lebih baik ketawa mengahadapi.”
Dan kalian tahu apa impiannya yang ingin diwujudkan hingga ia datang
kepanggung impian tersebut? Ia telah berjanji pada Ibunya (sebelum kepergian
sang ibu tercinta) bahwa ia akan menjaga ayahnya. Karena ayah adalah satu satunya keluarga yang
masih ia miliki. Ia ingin ayahnya hidup dengan baik, dan ia mempersembahkan
sebuah lagu yang berjudul ‘selamanya ada dirimu’ untuk ayah tercinta. Saya hanya
bisa menangis saat melihat ketegaran hatinya yang mencoba bernyanyi untuk sang
ayah. Ia juga berkata bahwa ia tidak begitu mengkhawatirkan penyakitnya. Yang begitu
ia khawatirkan adalah ayahnya –kehidupannya ayahnya. Sungguh anak yang berhati
mulia. Kalau saya berada di posisinya, entahlah, apa saya masih mampu tersenyum
sebahagia itu dan masih mengkhawatirkan orang lain.
Selanjutnya, saya tidak mnegetahuinya lagi. Berdasarkan judul youtube
tersebut, “pentas terakhir gadis penderita kanker”, mungkin ia sudah meninggal,
atau sembuh karena dioperasi. Saya tidak tahu. Yang saya tahu dengan pasti,
kisah tersebut begitu menginspirasi saya. Kenapa? Karena baginya senyuman yang
tulus lebih baik dari pada menangis meratapi sakit yang di deritanya. Bagaimana
dengan saya, yang masih saja terus mengeluh ini itu disaat badan saya sehat. Semoga
kisah tersebut dapat menginspirasi kita semua. Aamiin.
No comments:
Post a Comment