“Dear
sahabat, jangan berubah ya. Tetaplah jadi sabahat terbaikku walaupun kita udah
jarang ketemu.”
Tadi
pagi usah sahur saya membuka sebuah akun media sosial, instagram. Saya mulai
menjelajahi wall yang ada dengan
berbagai macam foto dan video. Tiba-tiba tangan saya berhenti pada salah satu
gambar dengan sebuah quote di atasnya.
Pikiran
saya segera melayang pada sesosok wajah yang begitu saya rindukan saat ini. Wajah
yang mungkin masih terlihat seperti anak-anak atau sudah berubah menjadi
anggun, entahlah, saya sudah lama tidak berjumpa dengannya. Langsung saja saya
mengomentari gambar tersebut dengan me-mention
namanya. 5 menit kemudian saya mendapat sebuah notif, dengan wajah tersenyum
lebar saya menatap smartphone yang berada di tangan. Dia, sosok yang saya
rindukan membalas kembali komentar saya, me-mention
kembali nama saya pada gambar yang sama serta memberi tanda love beberapa kali.
Filosofi
dari gambar tersebut begitu dalam. 3 orang sahabat yang saling berpelukan
melingkari jemarinya pada pinggang sahabat-sahabatnya. Dan lihat, mereka
menggabungkan ikatan rambut menjadi satu, mungkin maknanya seperti, tidak bisa
terpisahkan karena saling terikat satu sama lain. Rambut akan terus tumbuh
seiring berjalannya waktu, dan seiring itu pula tali persahabatan mereka tumbuh
dan akan terus bersatu. See, mereka
akan terus bersama, dan saya berharap demikian.
Saya
bahagia. Bahagia masih bisa memilikinya sejauh ini, meskipun kami jarang
mengabari satu sama lain, dan waktu ‘sekali-kali’ itu adalah waktu yang begitu
berharga buat saya. Karena di sana saya bisa menyampaikan pesan rindu saya
padanya. Saya percaya meskipun jarak kita terbentang jauh, sahabat, kita saling
mengingat dalam setiap doa. Kenapa? karena beginilah persahabatan. Tidak selamanya
jalan yang kita lalui akan sama dan satu tujuan, namun yakinlah kita akan
bertemu ada satu titik nanti yang kita sebut dengan kesuksesan.
Selamat
bertemu pada titik itu sahabat, titip salam rindu saya padanya, semoga kita
bisa menggapainya dan kembali bertemu dalam pelukan kasih sayang seperti dahulu.
Salam, dari sahabatmu yang rindu akan
tawamu, juga cerita-cerita kita.
#Fasting9
No comments:
Post a Comment