Sunday, July 27, 2014

On 27th July




Doa hari ini :
Tuhan, jika bukan karena kehendakMu hari ini tidak akan pernah ada buat saya, yang terlalu rapuh untuk Kau beri cobaan. Tuhan, jika bukan karena karuniaMu hari ini tidak akan pernah saya lewati dengan senyum bahagia. Tuhan, terimakasih telah memberi saya sepasang mata untuk melihat indahnya ciptaanMu, terimakasih telah memberi saya sepasang kaki yang mampu melangkah mengarungi bumi tempat saya berpijak,terimakasih karena sampai hari ini Engkau masih menyayangi hambaMu yang sama sekali tidak berdaya tanpa rahmat dan kasih sayangMU.
Bukan sebuah kejutan atau hal berkesan yang saya butuhkan di hari –yang bisa dikatakan istimewa– ini. Bukan pula sebuah cake atau hadiah yang sangat istiwema yang saya inginkan. Saya hanya butuh berada di tengah–tengah orang yang saya sayangi pun menyayangi saya, mereka yang selalu berada di sisi saya. Selebihnya, saya tahu Tuhan lebih mengerti apa yang saya butuhkan. . .

***
Everything has gone

***
Hai sahabat
Saya tau, meskipun mudah untukmu melupakan saya, saya tetap pernah membekas di hatimu kan? Jadi melupakan saya menjadi sedikit lebih sulit. Benarkah demikian?
*lupakan itu

Hai sahabat, terimakasih pernah mengisi hati saya yang beku oleh senyuman-senyuman yang tak bersahabat. Maaf kalau kamu berpikir ini sedikit berlebihan, but this is the fact. Saya bahagia hanya dengan membaca ucapan ‘selamat’ dari mu. Itu membuat saya lebih baik, sungguh, percayalah. Saya tidak ingin membohongi teman-teman terbaik saya hanya untuk berusaha membuatnya tersenyum. Untuk apa hasil dari sebuah senyuman karena kepalsuan? Itu lebih buruk dari mendapat nilai E untuk mata pelajaran favorite.

Terimakasih sahabat, kamu mengorbankan beberapa waktu bahkan banyak waktu hanya untuk mengucapkan ‘selamat’ untuk saya juga membuat sureprice dengan beberapa foto hasil editanmu juga lainnya. Kalimat seperti apalagi yang bisa saya jelaskan untuk mengungkapkan kebahagiaan ini? Bahwa benar, kamu (read : kalian semua) masih memikirkan saya, setidaknya mengucapkan ‘selamat’ dan beberapa harapan untuk saya. Terimakasih. Ternyata, sejauh ini saya masih menjadi orang yang mengisi sedikit relung pikiran kamu. Bagaimanapun, saya terharu masih di sayangi dengan layak oleh kamu. Dan jika suatu hari nanti –kapanpun itu– kamu lupa bagaimana hari ini, ketika kamu berhasil membuat saya terharu sekaligus bahagia, tidak masalah. Saya justru berterimakasih karena telah mengisi hari ini, meski tidak di tahun depan. Saya sudah terbiasa, tidak apa-apa bagi saya jika ditinggalkan. Tetapi, apakah kamu senang melihat saya ‘tidak apa-apa’? jika tidak, jangan lupakan hari ini ya sahabat, jangan lupakan esok juga, bersama saya.

Sungguh, terimakasih sahabat. Meski hanya sepotong kalimat, sebuah harapan, senyuman mu tetap yang saya rindukan. Keep this moment. Saya benar-benar bahagia bisa berada di antara kalian semua; sahabat yang selalu saya rindukan untuk melakukan beberapa hal. Jika nanti kita telah berada di antara jarak yang tak terhitung jauhnya, yakinlah kita masih bisa menatap bulan yang sama, merasakan arti persahabatan yang indah ini.


“Happy birthday for me"

No comments:

Post a Comment