Doa hari ini :
Tuhan, jika bukan karena kehendakMu hari ini tidak akan pernah ada
buat saya, yang terlalu rapuh untuk Kau beri cobaan. Tuhan, jika bukan karena
karuniaMu hari ini tidak akan pernah saya lewati dengan senyum bahagia. Tuhan,
terimakasih telah memberi saya sepasang mata untuk melihat indahnya ciptaanMu,
terimakasih telah memberi saya sepasang kaki yang mampu melangkah mengarungi
bumi tempat saya berpijak,terimakasih karena sampai hari ini Engkau masih menyayangi
hambaMu yang sama sekali tidak berdaya tanpa rahmat dan kasih sayangMU.
Bukan sebuah kejutan atau hal berkesan yang saya butuhkan di hari –yang
bisa dikatakan istimewa– ini. Bukan pula sebuah cake atau hadiah yang sangat
istiwema yang saya inginkan. Saya hanya butuh berada di tengah–tengah orang
yang saya sayangi pun menyayangi saya, mereka yang selalu berada di sisi saya. Selebihnya,
saya tahu Tuhan lebih mengerti apa yang saya butuhkan. . .
***
***
Hai sahabat
Saya tau, meskipun mudah
untukmu melupakan saya, saya tetap pernah membekas di hatimu kan? Jadi
melupakan saya menjadi sedikit lebih sulit. Benarkah demikian?
*lupakan itu
Hai sahabat, terimakasih
pernah mengisi hati saya yang beku oleh senyuman-senyuman yang tak bersahabat. Maaf
kalau kamu berpikir ini sedikit berlebihan, but
this is the fact. Saya bahagia hanya dengan membaca ucapan ‘selamat’ dari
mu. Itu membuat saya lebih baik, sungguh, percayalah. Saya tidak ingin
membohongi teman-teman terbaik saya hanya untuk berusaha membuatnya tersenyum. Untuk
apa hasil dari sebuah senyuman karena kepalsuan? Itu lebih buruk dari mendapat
nilai E untuk mata pelajaran favorite.
Terimakasih sahabat, kamu
mengorbankan beberapa waktu bahkan banyak waktu hanya untuk mengucapkan ‘selamat’
untuk saya juga membuat sureprice
dengan beberapa foto hasil editanmu juga lainnya. Kalimat seperti apalagi yang bisa saya
jelaskan untuk mengungkapkan kebahagiaan ini? Bahwa benar, kamu (read : kalian
semua) masih memikirkan saya, setidaknya mengucapkan ‘selamat’ dan beberapa
harapan untuk saya. Terimakasih. Ternyata, sejauh ini saya masih menjadi orang
yang mengisi sedikit relung pikiran kamu. Bagaimanapun, saya terharu masih di sayangi dengan layak oleh
kamu. Dan jika suatu hari nanti –kapanpun itu– kamu lupa bagaimana hari ini,
ketika kamu berhasil membuat saya terharu sekaligus bahagia, tidak masalah. Saya
justru berterimakasih karena telah mengisi hari ini, meski tidak di tahun depan.
Saya sudah terbiasa, tidak apa-apa bagi saya jika ditinggalkan. Tetapi, apakah
kamu senang melihat saya ‘tidak apa-apa’? jika tidak, jangan lupakan hari ini
ya sahabat, jangan lupakan esok juga, bersama saya.
Sungguh, terimakasih sahabat.
Meski hanya sepotong kalimat, sebuah harapan, senyuman mu tetap yang saya
rindukan. Keep this moment. Saya benar-benar
bahagia bisa berada di antara kalian semua; sahabat yang selalu saya rindukan
untuk melakukan beberapa hal. Jika nanti kita telah berada di antara jarak yang
tak terhitung jauhnya, yakinlah kita masih bisa menatap bulan yang sama,
merasakan arti persahabatan yang indah ini.
“Happy
birthday for me"
No comments:
Post a Comment