Merindukanmu
tidak pernah mudah bagiku.
Orang
bilang jatuh cinta itu mudah. Orang bilang melupakan orang yang kita cintai itu
susah. Tetapi, jatuh cinta tidak semudah yang orang katakan, dan melupakan
juga tidak sesulit yang orang katakan. Just do it.
Harapan
dalam cinta ibarat udara dalam atmosfer.
Dibalik
keraguan serta ketidakpastian waktu, saya percaya. Bagaimana pun matahari
terbenam ia pasti akan terbit kembali. Seperti kamu.
Rasa
rindu itu memiliki arah. Ia tahu kemana harus melangkah, pulang.
Cinta
butuh menulis, agar ia kelak bias membaca ulang tulisan cintanya.
Bersabarlah.
Cinta bukan hanya masalah pengorbanan, tetapi juga waktu.
Adakala
orang yang mencintaimu akan bahagia bila melihatmu bahagia. Adakala juga orang
yang mencintaimu mencoba bahagia ketika melihatmu bahagia.
Jika
ada waktu yang harus kutunggu, itu adalah menunggumu kembali pulang.
Sepi
itu seperti angin, yang terbang tanpa kompas.
Kamu
bisa katakan bahwa kamu membenciku, sekalipun itu tak pernah terbesit
dipikiranku.
Pandangi
langit biru diatas sana, seperti itulah perasaanku padamu.
Jika
aku diam, aku bukan marah. Aku hanya sedang meratapi sebuah kerinduan.
Ada
jeda yang berbeda kali ini pada detak jarum jam. Kenapa? Ku pikir karena kamu
pergi meninggalkan tawa manis yang dulu pernah mewarnai jendela hatiku.
Ketulusan
cinta tidak mengenal waktu, pun batas pengorbanan.
Cinta
seperti sebuah persegi, selalu sama setiap sisinya. Pengorbanan, ketulusan,
kasih sayang, saling memberi. Apapun itu.
Kamu
tidak perlu berubah jika masih bisa tetap sama. Saya lebih suka kamu yang
seperti ini.
Cinta.
Seharusnya tak ada yang perlu disakiti. Seharusnya tak ada yang hanya berjuang
seorang diri. Seharusnya tak ada yang saling tidak peduli.
Berusaha
mendapatkan apa yang kita inginkan tidak cukup hanya dengan memperjuangkan,
tetapi lebih dari itu.
Terkadang
kita dipaksa memilih antara dua hal. Mempertahankan atau melepaskan. Meski
bukan itu yang sebenarnya kita inginkan. Walaupun memilih diantara dua hal
tersebut tidak akan membuat kita mati, tetapi bisa membuat hati kita mati.
Salah
satu keegoan terbesar manusia adalah membahagiakan diri sendiri tanpa
memikirkan pihak lain.
Sebenarnya
bukan hanya sekedar bagaimana ucapanmu untuk seseorang. Tetapi juga bagaimana
cara kau memperlakukannya. Sudahkah sama antara ucapan dan perlakuanmu untuknya?
Kita
tidak pernah benar benar berpisah. Kita masih bisa melihat langit yang sama,
menatap rembulan yang sama, berpijak di tanah yang sama, juga menghirup udara
yang sama. Ini hanya masalah jarak, percayalah.
Meskipun
kamu tidak pernah benar benar pergi, aku sudah begitu merindukanmu.
Aku
menatap langit ingin menangis. Tetapi matahari terus tersenyum kepadaku. Ia
mencoba membuatku tegar.
Berhenti
menyayangi seseorang itu tidak mudah. Kalaupun mudah karena dia menyakitimu,
setidaknya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pinjami
aku bahumu, agar ku tahu rasanya hangat berada disisimu.
Aku
tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Yang aku tahu, aku jatuh cinta. Itu
saja.
Bicaralah
padaku. Tetapi jangan hanya menggunakan lidahmu, hatimu juga.
Kebahagiaan
tidak pernah datang jika kamu sendiri tidak pernah mengharapkannya, pun
memikirkan kebahagiaan itu sendiri.
Kesalahan
fatal terjadi karena ucapan yang terbentuk dalam emosi, menguapkan kata-kata
yang salah, kemudian menghancurkan jembatan masa depan, dan harapan itu
sendiri.
Saya
sedih harus mengatakan ini. Tetapi bisakah saya memintamu untuk tetap tinggal?
Jangan pergi.
No comments:
Post a Comment