Kenapa? Karena memang seperti itu.
Seperti diary,kita menulis disetiap
lembarnya, mengisahkan hari kita, suka duka canda tawa apapun. Seperti diary
yang setia kita goreskan tinta warna apapun untuk menunjukkan bahwa ia memahami
setiap tutur kata yang tertulis.
Menjadi sahabat yang bijak seperti
diary, yang selalu tertera dimeja dimana ia diletakkan bukan hal mudah ataupun
sulit. Mungkin hanya butuh pengertian, pengorbanan dan keikhlasan. Layaknya kesetiaan matahari pada kukukan ayam
jago dipagi hari. Cuma bedanya, matahari selalu dan pasti terbit di ufuk timur
pada pagi hari, tapi sahabat? Belum ada yang dapat memastikannya, pastikah atau
tidak.
Hanya seorang sahabatlah yang
mengetahui siapa dirinya, jati dirinya dan untuk apa dirinya. Hanya seorang
sahabat sejati…
No comments:
Post a Comment