Sekitar Bulan Februari lalu saya
mengikuti salah satu kegiatan bertemakan “Passion”. Di sana saya duduk manis
dengan aliran ilmu dan pengetahuan yang tentu juga manis. Begitulah. Setelah
materi, diskusi, brainstorming, dan
tentu saja saling sharing mengenai passion, kami pun, para peserta, disuruh
membuat project plan sekreatif
mungkin.
Berbicara masalah rencana, hmm, sudah
ada beberapa rencana yang bertebaran di kepala saya. Tetapi belum pernah saya
tuangkan dalam kertas, mereka hanya
terbang sana sini (dalam kepala saya tentu saja) dan sesekali mangkir disudut
kepala entah bagian mana, kemudian kembali berlari-lari kecil. Akhirnya, saya
pun memutuskan bahwa ini saatnya untuk memberanikan diri menulis ide-ide yang
bertebaran itu, tentu saja tentang rencana masa depan.
Semenit
2 menit
Beberapa menit kemudian, saya takjub
melihat rangkaian kreatifitas tentang project
plan yang akan saya lakukan beberapa tahun dari sekarang. Waaah, saya
berhasil menulis ide-ide tersebut diselembar kertas. Saya kembali membacanya,
sejenak hening kemudian meng’Aamiin’ kan tulisan tersebut.
Rasanya?
Hmm ada bagian dari diri saya yang
terus membuat saya percaya pada diri sendiri, bahwa bermimpi, apapun itu, ya mimpi saja.
Kemudian berusahalah untuk mewujudkannya. Itu saja.
Naaaaaah
Tetapi kali ini saya tidak ingin
membahas panjang lebar mengenai mimpi. Biarkan mimpi-mimpi itu terus
beraktifitas di kepala kita masing-masing, kemudian pelan-pelan bawa mereka
dalam dunia nyata.
Tulisan saya kali ini akan membahas
tentang suatu hal yang disampaikan oleh seorang pemateri saat kelas passion
tersebut.
“Instagram”
Yes
Seorang pemateri cantik berkata bahwa,
“Sesekali cobalah untuk tutup semua aplikasi media sosial itu, sehari saja.
Mungkin kecuali WhatsApp atau Line, media komunikasi yang benar-benar penting.
Cobalah untuk sehari saja tidak membuka instagram. Mengapa? Karena pengaruh
dari foto/video yang ada di IG itu benar benar mempengaruhi kehidupan kita. Apa
yang orang orang share, apa yang
terus kita lihat, kita kepo. Percayalah. Coba saja komitmen dengan diri
sendiri, setiap 1 minggu sekali akan ada 1 hari dimana kita tidak akan buka
instagram. Kalau tidak bisa, 1 minggu sekali coba 2 minggu sekali, atau 1 bulan
sekali juga boleh. Percayalah, 1 hari yang kita lalui tanpa membuka instagram
akan terasa begitu bermanfaat. Banyak hal-hal bermanfaat yang bisa kita
kerjakan. Kenapa? Karena waktu yang biasanya kita habiskan hanya untuk like comment dan kepo di Instagram,
otomatis akan kita manfaatkan untuk hal-hal lain. Dicoba ya. Sebulan sekali.
Kalian akan merasakan manfaatnya nanti.” (kurang lebih begitu).
Setelah mendengar hal tersebut, saya
berinisiatif untuk melakukan hal tersebut, membuat diri semakin produktif.
Eeengg Iiing Eeengg
Sampai bulan 4 lalu, niat tersebut
belum juga terealisasi.
Aah dasar niat yang tidak kuat.
Duh jangan salahkan niat, salahkan
diri yang terlalu egois.
Dan sampailah di penghujung bulan 4.
HP saya rusak. Saya ulangi, RUSAK. Saya langsung membawanya ke toko service HP. Singkat cerita, saya harus
kembali besok. Jadi untuk sementara, saya menggunakan HP Mamak. Hmm Mamak,
manusia di muka bumi yang paling pengertian, yang selalu mau berkorban demi
anaknya. Ia meminjamkan saya androidnya, karena saya sedang butuh komunikasi via
WA dibeberapa grub, chat dengan orang orang tertentu, dan tentu saja agar Mamak
mudah menghubungi saya. Jadi saya pun mengambil HP mamak. Saya hanya menambah
akun WA baru di HP mamak, saya pikir hanya untuk sehari. Tak perlulah media
sosial lainnya.
Haripun berganti, saya kembali
mengunjungi tempat service HP. Dan
keadaannya masih belum membaik. Sungguh sedih dan kecewa. Saya masih
melanjutkan memakai HP Mamak. Hingga nyaris seminggu, HP saya baru kembali
membaik.
Disanalah saya menyadari suatu hal.
Saya sudah melakukan “niat” baik pada diri sendiri yang sudah pernah saya
rencanakan. 6 HARI, saya tidak pernah membuka Instagram. Disana pula saya
sadar, banyak hal yang telah saya lakukan selama 6 hari tersebut, tanpa merasa
dehidrasi terhadap instagaram dan sepaket story-nya.
I
did it.
Apakah itu seminggu sekali, dua minggu
sekali, sebulan sekali, niatkan dan lakukan. Percayalah, ada begitu banyak hal
yang bisa kita lakukan tanpa merasa harus membuka instagram.
#Note
Kalau
sudah niat, cara apapun pasti ada. Baik itu disengaja atau tidak, seperti tragedi
HP yang rusak mungkin…
No comments:
Post a Comment