Wednesday, April 4, 2018

Senja


Hey, saya sudah jarang nulis ya di blog?
Hmm alasan apa lagi ya kali ini. Saya masih sering menulis quote di story IG maupun di twitter, berhubung tumblr hmm begitulah.
Dan sebenarnya, kali ini saya ingin menulis singkat.

Senja.

Beberapa hari ini saya cukup sering pulang larut sore, menuju malam. Biasanya saya akan mendengar suara azan diperjalanan dengan deru kendaraan yang masih terus berlomba. Sesekali, ketika awan dan langit memadukan ciptakan terbaik Tuhan “Senja”, saya akan memandangnya. Beberapa detik kemudian saya akan berpikir “Senja terlalu indah hanya untuk dinikmati, alangkah baiknya jika bisa diabadikan”. Mempertimbangkan detik demi detik yang akan berlalu, rasa ingin menjepret dan rasa ingin segera sampai rumah saling berteriak memenuhi ruang kepala saya. Sesekali, pilihan pertama akan unggul, menjepret, namun lain kali rasa ingin segera tiba dirumah menjadi pemenang. Namun petang tadi, teriakan pertama terlalu menggema dikepala saya. Saya segera menepikan motor di spot terbaik untuk mengambil gambar.

1
2
3
Tanpa kamera kali ini, hanya sebuah ketukan di layar smartphone yang tidak seberapa, saya berhasil memberikan hadiah pada salah satu rasa yang terus melakukan aksi demonya setiap petang.

Senja petang tadi
Senja, ada sesuatu pada dirinya yang selalu membuat saya tertarik. Mungkin warnanya, kemilaunya, satusatunya yang terang diwaktu menuju kegelapan, entahlah. Senja ya senja, cukup jadi dirinya sendiri. Karena itu saya jatuh cinta pada senja.

No comments:

Post a Comment