Hey, saya sudah jarang nulis ya di blog?
Hmm alasan apa lagi ya kali ini. Saya masih sering menulis quote di story IG maupun di twitter,
berhubung tumblr hmm begitulah.
Dan sebenarnya, kali ini saya ingin menulis singkat.
“Senja”.
Beberapa hari ini saya cukup sering pulang larut sore, menuju malam.
Biasanya saya akan mendengar suara azan diperjalanan dengan deru kendaraan yang
masih terus berlomba. Sesekali, ketika awan dan langit memadukan ciptakan
terbaik Tuhan “Senja”, saya akan memandangnya. Beberapa detik kemudian saya
akan berpikir “Senja terlalu indah hanya untuk dinikmati, alangkah baiknya jika
bisa diabadikan”. Mempertimbangkan detik demi detik yang akan berlalu, rasa
ingin menjepret dan rasa ingin segera sampai rumah saling berteriak memenuhi
ruang kepala saya. Sesekali, pilihan pertama akan unggul, menjepret, namun lain
kali rasa ingin segera tiba dirumah menjadi pemenang. Namun petang tadi,
teriakan pertama terlalu menggema dikepala saya. Saya segera menepikan motor di
spot terbaik untuk mengambil gambar.
1…
2…
3…
Tanpa kamera kali ini, hanya sebuah ketukan di layar smartphone yang
tidak seberapa, saya berhasil memberikan hadiah pada salah satu rasa yang terus
melakukan aksi demonya setiap petang.
Senja, ada sesuatu pada dirinya
yang selalu membuat saya tertarik. Mungkin warnanya, kemilaunya, satusatunya
yang terang diwaktu menuju kegelapan, entahlah. Senja ya senja, cukup jadi
dirinya sendiri. Karena itu saya jatuh cinta pada senja.
No comments:
Post a Comment