“Selalu percaya dengan adanya campur tangan Tuhan pada setiap
apa pun di hidupku, termasuk dalam menemukamu”
–
Pena Kecil
Dulu,
saya pernah bilang. Kalau nguatin orang lain itu mudah, tapi giliran nguatin
diri sendiri?! Wah, jangan ditanya sekarang deh.
Sekarang
saya lagi suka putar lagu ini (terus-terusan):
On the night like
this
There’re so many
things I want to tell you
On the night like
this
There’re so many
things I want to show you
Cause when you’re
around
I feel safe and warm
When you’re around
I can fall in love
every day
In the case like this
There are thousand
good reasons
I want you to stay…
Mocca – On The Nigt Like This
Bagus
kok lagunya, Coba dengerin aja. Lagunya udah lama, tapi saya baru tau sekitar 2
minggu lalu, karena nonton vlog ke-3nya Kak Lutfi.
Next
>>>
Hmm
jadi beberapa hari lalu, saya lupa persisnya kapan. Sebut saja namanya A, dia
bilang ke saya:
“Kamu,
kalau suka nulis ya nulis aja, tapi jangan tentang dia”.
Wiiie
(lagi suka dengan kata-kata “wiiie” sekarang) terpaku dan terpana saya. Tentang
dia? Kenapa? Ya karena mulai sekarang, saya mau lihat hujan bukan sebagai
kenangan lagi, tapi tentang masa depan, pelanginya. “Memang selama ini tulisan
saya tentang dia ya?” Dia hanya tertawa, membiarkan saya bercengkrama dengan
pikiran saya sendiri, menjawabnya sendiri.
Terimakasih,
A. Beberapa motivasi kamu bisa mengubah semangat saya, mengubah beberapa jalan
pikiran saya yang (sedikit) abstrak, tepatnya seperti “Hidup ini abstrak”
(kekem:2015). Apapun itu bentuk motivasinya, yang penting niatnya. Thanks bro.
Jadi,
2 hari lalu ada yang nanya ke saya.
“Kamu
akhir-akhir ini lagi sedih ya?”
Saya
tertegun dan terkesima. Bentuk pertanyaan seperti apa ini? Dan jawaban seperti
apa yang harus saya jawab?
Singkat
cerita, tanpa dipaksa lebih dalam, saya menceritakan beberapa hal yang membuat
saya lelah (sedih). Saya bilang, kalau beberapa hal membuat saya menjadi lebih sibuk
dan lupa akan hal-hal yang lebih penting. Intinya begitu. Tetapi bagian
terpenting yang tidak saya ungkapkan bahwa: sengaja atau tidak, semua kesibukan
itu semata untuk mengobati 1 atau 2 hal yang tidak bisa lepas begitu saja.
Saya
senang, lebih senang dari sebelumnya. Karena bahkan sampai saat ini, ada
orang-orang yang meski tidak menghabiskan sepertiga waktunya dalam sehari
bersama saya, mereka kerap membaca beberapa hal yang bahkan saya sembunyikan
dengan cukup detail. Mereka, yang bahkan hanya melihat alis saya kerut sebelah
saja langsung bertanya “Ada apa?”. Atau bahkan ketika saya terlalu (terlihat)
bahagia, mereka hanya bertanya “Beneran sebahagia ini?”. Super sekali bukan?
Hei,
terimakasih ya untuk semua yang masih sempat bertanya tentang hal-hal kecil yang
mungkin terlihat tidak penting bagi beberapa orang. Tapi percayalah, itu benar-benar
berarti buat saya. Kalau saya boleh meminta, “Tolong jangan berubah”. Meskipun
itu permintaan sulit, saya akui, tapi setidaknya biarkan kita semua tetap
seperti ini, meski tidak seperti sediakala. Mungkin begini lebih baik.
![]() |
Because Of You |
No comments:
Post a Comment