Kemarin saya meminjam
salah satu buku cantik (saya menyebutnya demikian). Covernya, saya jatuh cinta.
Terlihat abstrak dan penuh tanya, saya menjadi tertarik.
![]() |
http://grobakhysteria.or.id/tengok-bustaman-2-bok-cinta-project/ |
"BOK
CINTA" Project Tengok Bustaman - A. Khairudin
"Bok
Cinta" project adalah suatu proyek seni yang diciptakan oleh masyarakat di
Kampung Bustaman, Purwodinatan, Semarang Utara. Lebih tepatnya remaja remaja
yang aktif dan kreatif bergabung dalam Ikatan Remaja Bustaman (IRB)
untuk,menciptakan tempat seni tersebut, yang dulunya merupakan tempat
tongkrongan yang kemudian disihir menjadi salah satu keajaiban dunia -menurut
saya. Ya, dulunya itu hanya sebuah gang kecil, yang penuh, sumpek dan lain-lain
(sebut saja sendiri). Tak habis saya pikir, kekreatifan masyarakat di sana saya
acungkan 4 jempol deh, terutama remaja nya. Bahkan saya sendiri yang berkali
kali mencoba (sok) kreatif tidak pernah memikirkan hal sedemikian indah.
Gang sempit tersebut
bernama "Gang Gedong Sepuluh", dengan jumlah rumah 12, dan,penghuni
nyaris mencapai 140 jiwa. Positif-negatifnya, dengan kepadatan yang demikian,
mereka membuat ruang pribadi tak lagi menjadi rumah tertutup, melainkan menjadi
ruang yang begiti inklusif, ruang publik. Seperti salah satu rumah,
Sugiono, ia menggunakan rumahnya untuk karaoke dengan tetangga. Sehingga batas
privat dan publik menjadi tirai tirai tipis yang tertiup angin kemudian
menghilang, begitulah cerita singkat tentang interaksi warga gang Gedong
Sepuluh.
Ada lagi cerita dari
Annisa Rizkiana, yang membuat sebuah proyek "Nisa's world (and the
children).
Hampir tidak ada ruang
bagi mereka yang masih menyandang dunia anak-anak, seperti lapangan bermain
mungkin. Jangan dibayangkan, lapangan bermain hanya menjadi mimpi dalam dunia
mereka. Jadi disinilah letak 'world' nya mereka yang Annisa ciptakan. Bersama
beragam wajah wajah kecil yang masih lugu, ia mengajari mereka berbagai jenis
kreatifitas yang menumbuh kembangkan bakat fisik mereka. Uniknya, tanpa lapangan
yang luas untuk bermain bola ataupun masak-masakan, mereka dapat terus tumbuh
dengan baik.
Ada juga jiwa jiwa seni
yang mungkin selama ini belum tersalurkan. Arief Hadinata menolak 'tidak' untuk
berhenti kreatif. Arief mengajak warga warga untuk membayangkan
"seandainya mereka diberi tanah lapang, opsi apa yang terpikirkan untuk
membangun objek di lapangan tersebut". Dan hasilnya, di salurkan dalam
bentuk gambar 3D di salah satu dinding warga. Semoga mereka bisa meraih
kesempatan untuk menggapai kampung dalam imajinasi ya.
Bukan hanya itu, saya
menemukan hal yang kreatif.
Lihat saja gambar dibawah ini.
Lihat saja gambar dibawah ini.
itu adalah gambar dari kamar mandi/toilet.
What???
Dari 5 kamar mandi yang tersedia, katanya mereka memasang instalasi suara 3 diantaranya. Mereka menginstal alat musik yang berbeda-beda sehingga warga bisa memilih jenia musik apa yang disukai.
Katanya, warga di sana
menyukai musik, sehingga inisiatif yang begitu kreatif ini dapat melanjutkan
sisa hidup mereka untuk menikmati cangkiran2 indah tentang musik. Ahh jadi
kebayang gimana bahagianya warga disana ketika memasuki toilet, tempat yang
selalu di-jidad-kam sebagai tempat terjorok. Dan yang lebih membuat saya
terpana adalah, dinding-dinding toilet di sana menjadi lampiasan seni. Mereka
menempel stiker dan gambar - gambar yang memiliki nilai asosiasi terhadap
keberanian orang, sejenis motivasi mungkin. Salah satunya seperti "besok
harus lebih baik dari hari ini". Mungkin, dengan begitu setiap yang masuk
ke toilet akan selalu termotivasi hehe.
Oya, terkadang mereka
suka membuat event-event menarik, perlombaan, dan segala sesuatu yang berakar
dari kekreativitasan.
"Apalah arti renda-renda kesenian, bila terpisah dari
derita lingkungan. Apalah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah
kehidupan. Kepadamu aku bertanya..?" Sajak Sebatang Lisong - WS Rendra
Dalam bukunya BOK
CINTA, Adin (sapaan akrab A. Khairudin) ia menulis:
"Kami, generasi yang tumbuh dalam tradisi patah-patah mencoba meraba, kota ini hendak ke mana, terlebih penting, kami mau ke mana. Hal yang kami cintai adalah dunia seni, karir yang dibangun sejak kuliah juga tak jauh-jauh dari situ."
"Kami, generasi yang tumbuh dalam tradisi patah-patah mencoba meraba, kota ini hendak ke mana, terlebih penting, kami mau ke mana. Hal yang kami cintai adalah dunia seni, karir yang dibangun sejak kuliah juga tak jauh-jauh dari situ."
Hmm,...
keren (y)
Saya suka.
Kalau pengen tau lebih lengkap bisa buka situs ini
http://bokcintaproject.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment