Orang-orang terbaik tidak pernah hadir dua
kali dalam hidupmu.
Semakin ke sini, saya merasa semakin banyak belajar. Meskipun
definisi ‘banyak belajar’ buat saya sekarang adalah memahami sedikit demi
sedikit tentang kehidupan, tentang orang-orang di dalamnya.
Saya bersyukur, Tuhan telah menitipkan orang-orang terbaik
itu untuk saya. Dan bagi saya, mereka bukan hanya sekedar orang baik, tetapi
warna dalam cerita yang saya ciptakan sendiri. Mereka bisa lebih dari warna
itu, jika saya bisa menciptakan dan menghargainya lebih baik dari hari ini.
Kemarin, saya menghabiskan waktu duduk bersamanya selama
satu jam. Sebenarnya, pembicaraan itu bermula dari sepasal kalimat yang ingin
diutarakannya sejak sebelum kemarin. Dan begitulah kalimat-kalimat itu mengalir
dari bibirnya, saya mendengar dengan baik, memahami setiap siraman ungkapannya.
Sesekali saya menyerukan sebuah pertanyaan, kemudian kembali mendengar
jawabannya dengan baik. Satu cerita usai, cerita lainnya sambung menyambung
dari bibir kami. Sesekali kami tertawa kemudian menatap satu sama lain, setelah
itu kembali tertawa –bahagia.
“Sulit
rasanya bagi saya untuk menghapus kenangan indah seperti ini jika hal buruk
terjadi suatu saat nanti.”
Saya tidak perlu memikirkan hal buruk yang terjadi. Untuk saat
ini, cukup setiap saat, saya akan buat cerita indah, tanpa pernah ada akhir. Karena
bersamanya, satu menit, dua menit, pun berjam-jam berlalu saya tidak perlu
menjadi orang lain. Cukup baginya saya seperti sosok yang sedang disayanginya.
Kehilangan teman yang tidak pernah benar-benar tulus
mungkin bukan jadi masalah besar buat saya, meskipun sesekali hati saya
meringis. Tetapi, ketika cerita-cerita itu mengalir indah pada bibir saya dan sepasang
telinganya setia mendengar, semua terasa lebih baik. Bahkan, walaupun sedetik, dua detik atau
bertahun-tahun lamanya, tatapan-tatapan dengan sindiran itu membuat hati saya
menangis, senyumnya selalu mampu mengubah keadaan lebih damai.
Kita tak perlu jadi orang lain, dan jangan menjadi orang
lain. Karena mencintai dengan kesungguhan tidak perlu berpura-pura terlihat
sempurna. Kesempurnaan akan tumbuh saat kita saling melengkapi.
No comments:
Post a Comment