Wednesday, July 22, 2015

We Would Be Perfect



Orang-orang terbaik tidak pernah hadir dua kali dalam hidupmu.

Semakin ke sini, saya merasa semakin banyak belajar. Meskipun definisi ‘banyak belajar’ buat saya sekarang adalah memahami sedikit demi sedikit tentang kehidupan, tentang orang-orang di dalamnya.

Saya bersyukur, Tuhan telah menitipkan orang-orang terbaik itu untuk saya. Dan bagi saya, mereka bukan hanya sekedar orang baik, tetapi warna dalam cerita yang saya ciptakan sendiri. Mereka bisa lebih dari warna itu, jika saya bisa menciptakan dan menghargainya lebih baik dari hari ini.

Kemarin, saya menghabiskan waktu duduk bersamanya selama satu jam. Sebenarnya, pembicaraan itu bermula dari sepasal kalimat yang ingin diutarakannya sejak sebelum kemarin. Dan begitulah kalimat-kalimat itu mengalir dari bibirnya, saya mendengar dengan baik, memahami setiap siraman ungkapannya. Sesekali saya menyerukan sebuah pertanyaan, kemudian kembali mendengar jawabannya dengan baik. Satu cerita usai, cerita lainnya sambung menyambung dari bibir kami. Sesekali kami tertawa kemudian menatap satu sama lain, setelah itu kembali tertawa –bahagia.

“Sulit rasanya bagi saya untuk menghapus kenangan indah seperti ini jika hal buruk terjadi suatu saat nanti.”

Saya tidak perlu memikirkan hal buruk yang terjadi. Untuk saat ini, cukup setiap saat, saya akan buat cerita indah, tanpa pernah ada akhir. Karena bersamanya, satu menit, dua menit, pun berjam-jam berlalu saya tidak perlu menjadi orang lain. Cukup baginya saya seperti sosok yang sedang disayanginya.

Kehilangan teman yang tidak pernah benar-benar tulus mungkin bukan jadi masalah besar buat saya, meskipun sesekali hati saya meringis. Tetapi, ketika cerita-cerita itu mengalir indah pada bibir saya dan sepasang telinganya setia mendengar, semua terasa lebih baik.  Bahkan, walaupun sedetik, dua detik atau bertahun-tahun lamanya, tatapan-tatapan dengan sindiran itu membuat hati saya menangis, senyumnya selalu mampu mengubah keadaan lebih damai.

Kita tak perlu jadi orang lain, dan jangan menjadi orang lain. Karena mencintai dengan kesungguhan tidak perlu berpura-pura terlihat sempurna. Kesempurnaan akan tumbuh saat kita saling melengkapi.

No comments:

Post a Comment