Friday, July 17, 2015

Happy Ied

Kemarin (read: tahun kemarin) terasa lebih lengkap melewati hari seperti ini. Biasanya saya dan keluarga akan mengunjungi rumah nenek setiap lebaran. Atau bahkan dua tiga hari sebelum lebaran saya dan kakak juga mamak akan ke rumah nenek, membantunya membersih-bersihkan rumah. Kami bisa menyuci piring, menyapu, mengepel, memasak daging, atau apapun itu. Dahulu, rasanya kebiasaan itu terasa membosankan dan membuat saya malas. Kenapa? mungkin karena lelah harus membersih-bersihkan rumah, melakukan akifitas yang sudah sering saya lakukan di rumah sendiri. Tetapi, tahun ini entah mengapa tiba-tiba saya rindu, rindu akan gagang sapu yang menyentuh lantai rumah nenek, rindu akan suara piring bercampur gelas yang sedang dicuci, bahkan sampai rindu mencari spon serta sabun cuci piring di rumah nenek –yang sedikit sulit ditemukan.

Hari ini akan menjadi kebiasaan yang berulang untuk tahun-tahun yang akan datang, mungkin. Di mana kami semua (saya, kakak, mamak dan bapak) tidak akan lagi melihat wajah nenek yang bisa tersenyum sambil memeluk kami. Tetapi, sebuah gundukan tanah yang perlahan mulai rata kembali. Di sana, kami akan memulai sebuah runitas baru usai shalat idul fitri –menziarahi makam nenek. Nenek. Yang sampai saat ini masih begitu saya rindukan pelukannya, rindu akan mencium keningnya.

Menatap rumah berdinding kayu yang dulu pernah saya tempati, tempat di mana saya akan selalu menemukan nenek, kini sepi, begitu sepi. Semua pintu dan jendela terkunci rapat. Rasanya langkah saya seperti ingin menginjak lantai-lantai rumah itu lagi. Menaiki satu persatu anak tangga, mengetuk pintu rumah, kemudian melihat sosok yang pernah menyayangi saya hingga akhir hayatnya, yang masih setia mendoakan cucunya. Wajah nenek terbayang samar dalam memori saya saat menatap rumah itu.

Ternyata, lebaran tahun lalu adalah lebaran terakhir yang bisa saya lalui bersama nenek. Lebaran terakhir yang tidak pernah saya inginkan, namun beginilah cara hidup bekerja.

Seandainya, kita semua sadar, bahwa satu tahun lalu, dua tahun lalu, tiga tahun lalu, bertahun tahun yang lalu, atau bahkan tahun ini, adalah tahun terakhir kita bisa melewatinya bersama orang-orang yang kita sayangi, apa yang kira-kira akan kita lakukan?

Apakah ini menjadi tahun terakhir saya? Untuk melewatinya bersama orang-orang yang saya sayangi pun menyayangi saya?
Saya tidak pernah tau.

“Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H”

No comments:

Post a Comment