Ku ingin bersamamu apakah yang dapat ku lakukan demi berada disampingmu
Satu yang kudapat agar kau
selalu tertawa bahagia selamanya
Bagai bunga Matahari tulus
hati dan kelembutan diri segala kehangatanmu
Satu pesanku padamu yang ingin
aku sampaikan
Kebahagiaanku disini tak kan
ku lupakan
Seandainya kita kan berpisah
Ruang masa depanlah pemisah
kita
Kupercaya langkah-langkah ini
Akan membawaku tuk dapat
menemuimu lagi
Sambil
mengutak-atik memo pada smartphone
saya, saya menemukan sebuah catatan sekitar satu bulan lalu.
“Janji
bunga matahari – ost. Stand By Me”
Itu
adalah sebuah catatan list lagu (meskipun hanya satu) yang harus saya download. Saya hampir lupa. Mungkin karena
terlalu disibukkan oleh proker-proker saya yang entah kapan kelarnya. Doakan
saja.
Jadi,
dua bait di atas adalah cuplikan dari lirik lagu “janji bunga matahari” yang
merupakan soundtrack dari sebuah
kartun animasi Doraemon. Sebenarnya lagu aslinya berbahasa jepang, namun
beberapa penyanyi telah men-covernya, membuat versi Indonesia. And I love that song. Maka dari itu saya
menampilkan cuplikan kalimat demi kalimat pada lagu yang saya sukai tersebut.
Berbicara
tentang kartun “Stand By Me”, saya teringat akan sebuah janji saya yang belum
terpenuhi. Sebuah janji untuk menonton film tersebut bersama seseorang. Saya
sedikit mengalami amnesia bagaimana janji tersebut ada, yang saya ingat film
tersebut begitu sedih dari hasil cerita orang-orang dan sinopsis yang saya baca
di internet. Bercerita tentang Doraemon yang akhirnya pergi meninggalkan Nobita
karena masanya untuk menjaga nobita sudah habis –membuat Nobita bahagia. Itu
kenapa saya membuat sebuah janji untuk menontonnya bersama kamu, ya kamu. Karena
ceritanya, tentang stand by me, harapan
kita yang saling berpayung satu sama lain.
“Ku ingin bersamamu apakah yang dapat ku lakukan demi berada disampingmu”
Saya senang dan sedih pada bagian
lirik tersebut. Rasanya, kehilangan seseorang itu bagitu sulit dan tentu saja
sakit. Terlebih lagi jika orang itu adalah orang yang pernah membuatmu hidup
dan merasa utuh. Seperti Nobita, di setiap ketidakberuntungannya selalu ada Doraemon
yang setia berada di sisinya, memberikan alat-alat ajaibnya (meskipun pada
akhirnya jika alat yang di berikan oleh Doraemon tersebut di salah gunakan oleh
nobita dan membuat dirinya celaka). Lebih dari itu, Doraemon adalah sahabat,
keluarga, mungkin juga malaikat buat Nobita.
Saya jadi memposisikan diri seperti
Nobita. Bagaimana rasa sakit akan menjadi mimpi-mimpi di setiap malam, bahwa
kenyataannya sosok yang dahulu selalu setia berada di sisi saya kini telah
pergi.
Dan beradalah saya mengetik tuts-tuts
di laptop, memutar ulang lagu janji bunga matahari sembari mengenang janji yang
tidak sempat terpenuhi. Mencoba mengulang kembali waktu beberapa bulan lalu,
ingin menyempatkan diri untuk meluangkan waktu sekitar dua jam saja demi menonton
film Stand By Me bersamanya. Tapi sayangnya, ini hanyalah sebuah khayalan.
Waktu telah berlalu. Tetapi bagaimanapun, tetaplah berada disamping saya ya –seseorang
yang pernah dibuat kecewa oleh saya.
#Fasting24
No comments:
Post a Comment