Baca
Part1
***
Tangannya terkulai begitu lemas. Matanya tak mampu terbuka
lebar seperti dahulu. Nafasnya berhempus pelan dengan irama yang begitu lambat.
Garis-garis pada wajahnya menyiratkan sebuah rasa sakit dan haus akan kekuatan.
Nenek. Ia berbaring lemah pada kasur berukuran besar yang bisa ditempati oleh
dua orang, mungkin juga tiga. Aku menatapnya penuh duka, raut wajahku langsung
berubah saat itu juga. Ada rasa yang tak bisa kujelaskan melihat nenek dengan
keadaan berbaring lemas seperti ini. Rasanya aku ingin mengajak nenek berdiri
kemudian kami akan berjalan mengitari sekeliling rumah menatap bunga-bunga
indah dengan rasa kepuasan tanpa rumput-rumput nakal. Tetapi tentu saja hal itu
tidak mungkin aku lakukan. Tangan nenek saja terkulai begitu lemas, bagaimana
dengan tubuhnya.
Ingin ku tarik lengan nenek, mengajaknya duduk di tepi
tangga rumah menatap langit sembari menunggu kucing kesayangan pulang, Luca.
Nenek sempat tertawa dengan nama Luca yang ku berikan itu, lucu katanya. Tetapi
aku tidak pernah mengubah nama tersebut. Luca, cukup unik dan memiliki cerita
sendiri. Konon, ku pikir Luca adalah seekor kucing jantan, namun setelah
mengetahui beberapa pekan kemudian bahwa Luca memiliki 3 ekor anak, aku
berpikir untuk mengubah namanya menjadi Luci. Itu seperti sebuah cerita dalam
kemasan dongeng mungkin, tetapi nenek tetap memanggilya, Luca. Mungkin karena
Luca sudah lebih dahulu melekat indah pada panggilan kucing dengan warna hitam
orang dan putih itu. Jadi pada akhinya nama kucing tersebut tetaplah Luca,
bukan Luci. Sekarang melihat kondisi nenek yang begitu rapuh, aku benar-benar
ragu untuk mengajak nenek duduk di tangga. Meskipun Luca sudah tiada, mungkin
kami bisa melihat kucing-kucing lain yang bertengger indah di halaman depan
rumah.
Nafas nenek terasa begitu berat, sedangkan aku dan keluarga
lainnya hanya bisa berdoa memohon kepada Sang Pemilik apapun di dunia ini untuk
memberikan kesehatan serta yang terbaik buat nenek. Beberapa saat kemudian nenek
batuk-batuk. Ibu ku segera mengambil beberapa tissue dan sebuah tempat untuk meletakkan tissue-tissue yang telah
digunakan. Mata nenek tertutup sambil terbatuk. Aku sedih sendiri melihat rasa
sakit yang nenek alami, bahkan batukpun ia tak mampu membuka kedua matanya. Sayang
sekali nenek.
To be
continued
#Fasting7
No comments:
Post a Comment