Kau
adalah pagi yang sulit dibaca.
Atau
mungkin aku adalah malam yang rumit untuk dibaca pagi yang sederhana.
(quote by: prosahitam)
Ini sebuah
quote yang saya temukan pada sebuah www.tumblr.com
sambil duduk diam membisu.
“…aku adalah
malam yang rumit…”
Rumit..
Wanita, yang selalu di-cap ‘rumit’ oleh siapapun, saya
sendiri tidak menyangkalnya. Faktanya wanita itu memang rumit. Dari masalah
personal hingga masalah blak-blakannya pun wanita tetap rumit. Hingga beberapa
wanita (yang juga rumit) membuat quote
sederhana lainnya seperti ‘hanya wanita yang bisa mengerti wanita’ atau ‘wanita
lebih banyak memakai perasaannya dalam mengurusi persoalan hidup dari pada pria’.
Jadi di sinilah saya, tidak lagi dalam keadaan duduk diam
membisu. Saya menambah salah satu predikat yang sedang saya lakukan, mendengar musik
–dalam alunan headset bervolume sedang. Saya pikir, serumit-rumitnya wanita, there will be someone who can still understand her. Kenapa tidak? Bukankah kita hidup untuk dimengerti? Jadi cobalah mengerti
terlebih dahulu. Dan itu yang selalu coba saya lakukan. Apakah saya berhasil? Sebagian,
ya.
Mungkin memang benar, pagi terlalu sulit untuk dibaca. Kenapa? karena ada
begitu banyak kicauan burung serta sisa embun pagi yang tak ingin dikenal, yang
tetap berjuang dalam meraih ‘pagi’nya demi apapun.
“We spent too much time wondering why
we're not good enough”
Apakah saya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal
yang tidak berguna hingga pagi menjadi terlalu sulit untuk dibaca? Hingga saya
benar-benar tidak mengenal pagi seperti saya tidak cukup baik mengenal ‘kamu?’
Kenalkan saya pada pagi itu, pada kedua
bola mata yang selalu terbuka di pagi hari, mencoba menemukan serpihan jiwanya
yang sempat hilang kala senja. Kenalkan saya pada pagi itu, pada waktu jemari
kita masih bisa menggenggam erat satu sama lain. Kenalkan saya pada pagi itu,
pada pagi yang selalu saya rindukan untuk menepiskan segala resah. Kenalkan saya
pada pagi itu, bahkan jika saya harus kehilangan sebagian malam demi sebuah
harapan, pagi.
Tetapi,
Lupakan saja saya, jika saya terlalu rumit
untuk sang pagi. Lupakan saja saya, bahkan jika saya benar-benar terlalu rumit
untuknya.
#Fasting1
No comments:
Post a Comment