Thursday, June 18, 2015

Not Good Enough

Kau adalah pagi yang sulit dibaca. 
Atau mungkin aku adalah malam yang rumit untuk dibaca pagi yang sederhana. 
(quote by: prosahitam)

Ini sebuah quote yang saya temukan pada sebuah www.tumblr.com sambil duduk diam membisu.
“…aku adalah malam yang rumit…”
Rumit..
Wanita, yang selalu di-cap ‘rumit’ oleh siapapun, saya sendiri tidak menyangkalnya. Faktanya wanita itu memang rumit. Dari masalah personal hingga masalah blak-blakannya pun wanita tetap rumit. Hingga beberapa wanita (yang juga rumit) membuat quote sederhana lainnya seperti ‘hanya wanita yang bisa mengerti wanita’ atau ‘wanita lebih banyak memakai perasaannya dalam mengurusi persoalan hidup dari pada pria’.

Jadi di sinilah saya, tidak lagi dalam keadaan duduk diam membisu. Saya menambah salah satu predikat yang sedang saya lakukan, mendengar musik –dalam alunan headset bervolume sedang. Saya pikir, serumit-rumitnya wanita, there will be someone who can still understand her. Kenapa tidak? Bukankah kita hidup untuk dimengerti? Jadi cobalah mengerti terlebih dahulu. Dan itu yang selalu coba saya lakukan. Apakah saya berhasil? Sebagian, ya.

Mungkin memang benar, pagi terlalu sulit untuk dibaca. Kenapa? karena ada begitu banyak kicauan burung serta sisa embun pagi yang tak ingin dikenal, yang tetap berjuang dalam meraih ‘pagi’nya demi apapun.

“We spent too much time wondering why we're not good enough”

Apakah saya terlalu banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna hingga pagi menjadi terlalu sulit untuk dibaca? Hingga saya benar-benar tidak mengenal pagi seperti saya tidak cukup baik mengenal ‘kamu?’

Kenalkan saya pada pagi itu, pada kedua bola mata yang selalu terbuka di pagi hari, mencoba menemukan serpihan jiwanya yang sempat hilang kala senja. Kenalkan saya pada pagi itu, pada waktu jemari kita masih bisa menggenggam erat satu sama lain. Kenalkan saya pada pagi itu, pada pagi yang selalu saya rindukan untuk menepiskan segala resah. Kenalkan saya pada pagi itu, bahkan jika saya harus kehilangan sebagian malam demi sebuah harapan, pagi.

Tetapi,
Lupakan saja saya, jika saya terlalu rumit untuk sang pagi. Lupakan saja saya, bahkan jika saya benar-benar terlalu rumit untuknya.


#Fasting1

No comments:

Post a Comment